Jakarta (Antarasumsel.com) - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Rosan Roeslani berpendapat, kebijakan Presiden Donald Trump yang mengeluarkan Amerika Serikat dari Kemitraan Trans-Pasifik (Trans-Pacific Partnership/TPP), menguntungkan posisi Indonesia dari segi manufaktur.
"Dengan tidak adanya TPP, posisi Indonesia lebih bagus dari segi manufaktur karena tidak mendapatkan saingan dari Vietnam," kata Rosan dalam diskusi "Prospek Ekonomi dan Bisnis 2017" di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Selasa.
Pengesampingan TPP oleh AS, kata dia, merupakan peluang bagi ASEAN untuk kemudian memperkuat perdagangan bebas negara-negara anggotanya yang resprositasnya masih rendah.
"Jangan sampai ada 'Brexit' di ASEAN karena aliansinya berbeda-beda, misalnya Kamboja yang bersekutu ke China. Kita tidak pernah terpikir negara-negara ASEAN akan selalu bersatu, tidak tertutup kemungkinan kita bisa pecah," ucap Rosan.
Menurut dia, salah satu langkah yang dapat diambil untuk mempertahankan kohesivitas ASEAN adalah melalui perdagangan dan investasi.
Sebelumnya, Donald Trump secara resmi menarik keikutsertaan negaranya dalam TPP, Senin (23/1) waktu setempat. Langkah tersebut dinilai menjauhkan AS dari sekutu-sekutunya di Asia ketika di saat bersamaan pengaruh Tiongkok semakin meningkat di kawasan tersebut.
Memenuhi janji kampanyenya untuk mengakhiri keterlibatan AS dalam TPP, Trump menandatangani keputusan presiden atau "executive order" di Ruang Oval yang menyatakan menarik keluar AS dari pakta perdagangan yang beranggotakan 12 negara itu.
Trump, yang ingin menggairahkan lagi sektor manufaktur, mengatakan dia akan memburu kesepakatan dagang bilateral dengan negara-negara di dunia.
Sikap Trump menyangkut perdagangan global mencerminkan perasaan umum rakyat Amerika bahwa kesepakatan dagang internasional lebih banyak merugikan pasar lapangan kerja AS.
Menurut Rosan, Trump tidak akan sepenuhnya menjalankan janji-janji kampanyenya. Namun, Trump dipastikan akan menentang perdagangan bebas yang merugikan AS.
Dia memandang negara-negara Eropa akan kemungkinan akan mengikuti jejak Trump adalah Italia dan Prancis.
"Bagi Trump yang konsisten adalah menantang perdagangan bebas dan juga akan meninjau NAFTA (Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara), tentu itu berdampak pada banyak negara. Untuk bilateral, AS masih terbuka karena kalau (perdagangan) multilateral dinilai banyak merugikan AS," ucap Rosan.
Berita Terkait
Kadin tegaskan TikTok harus taat regulasi jika ingin berbisnis
Senin, 30 Oktober 2023 13:59 Wib
Bukan muhrim kamar kost auto dirazia
Minggu, 30 Juli 2023 16:33 Wib
Rumah terbakar, seorang nenek ditemukan di kamar mandi
Jumat, 28 Juli 2023 6:52 Wib
Dua sejoli miliki 190 butir ekstasi ditangkap di kamar kost
Senin, 10 Juli 2023 21:36 Wib
Baru pertama kali terjadi, kloset meledak dan melukai wanita pemilik rumah
Jumat, 3 Maret 2023 15:50 Wib
Bayi baru lahir dibuang didepan kamar mandi
Jumat, 3 Februari 2023 14:26 Wib
Polisi tahan perempuan yang sekap balita
Kamis, 2 Februari 2023 10:07 Wib
Aparat Kemenkumham geledah kamar napi di Lapas Padang
Selasa, 8 November 2022 22:26 Wib