Pengeboran tiang LRT di Sungai Musi dimulai

id lrt, pengeboran, tiang pancang, kereta api dalam kota, Ahmad Wahidin, tiang pancang

Pengeboran tiang LRT di Sungai Musi dimulai

Pengeboran tiang LRT di Sungai Musi.(Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/dol/Ang)

Palembang (Antarasumsel.com) - Pekerjaan pengeboran tiang pancang jalur kereta api dalam kota (Light Rail Transit/LRT) Palembang mulai dilakukan di Sungai Musi setelah sebelumnya menyelesaikan titik di kawasan Seberang Ulu dan Seberang Ilir.

Sekretaris Project Manajemen Unit LRT Sumsel Ahmad Wahidin di Palembang, Senin, mengatakan, saat ini sedang dilakukan pemasangan satu tiang pancang dari empat yang ditargetkan.

"Alat sudah dipasang di Sungai Musi, alat ini untuk memancang tiang hingga kedalaman tertentu sesuai dengan yang ditetapkan agar kontruksi benar-benar kuat," kata Ahmad Wahidin.

Ia mengatakan dalam perencanaan teknik pembangunan LRT ini, setiap tiang pancang terdiri dari tujuh bor sehingga total bor yang akan dipasang di sepanjang Sungai Musi berjumlah 28 titik.

Pekerjaan teknik ini terbilang tidak mudah. Meski telah didukung oleh peralatan canggih tapi tetap beresiko mengingat pekerjaan dilakukan berdekatan dengan tiang Jembatan Ampera.

Oleh karena itu untuk menghindari terjadi pergeseran dalam kontruksi Jembatan Ampera, Waskita Karya selaku kontraktor mengggunakan alat sensor berteknologi tinggi untuk memberikan peringatan jika terjadi pergerakan.

"Inilah titik paling krusial, yakni bagaimana tiang pancang benar-benar tertatam tanpa menggangu kontruksi di sekitarnya dalam hal ini Jembatan Ampera," kata dia.

Selain sangat berisiko, pekerjaan ini juga penuh tantangan mengingat arus Sungai Musi sedang deras sehingga pemasangan tiang pancang berjalan tidak mudah yang telah dimulai sejak awal tahun.

"Banyak kendala tapi bagi insiyur ini menjadi tantangan," kata dia.

Kota Palembang membangun LRT untuk menjadi infrastruktur penunjang pelaksanaan Asian Games XVIII tahun 2018.

LRT ini direncanakan membentang sejauh 22,4 kilometer dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II hingga Kompleks Olahraga Jakabaring.

Sementara ini pekerjaan kontruksi telah mencapai 27 persen yang diantaranya hampir menyelesaikan seluruh tiang pancang.

Pada 2017 ini ditargetkan menyelesaikan bangunan lintasan bagian atas, mulai dari pier head, girder hingga parapet di setiap zonanya.

Mega proyek ini dibangun menggunakan dana APBN sebesar Rp11 triliun.