Baturaja (Antarasumsel.com) - Ratusan massa yang mengatasnamakan Aliansi Pemuda Islam Bersatu Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan menggelar aksi damai di depan Kantor DPRD setempat, Jumat.
Ratusan massa Aliansi Pemuda Islam yang terdiri atas HMI, IMM dan KAMMI dan Aliansi Api Ogan Komering Ulu (OKU) itu menggelar aksi damai sambil berorasi di halaman gedung wakil rakyat tersebut, kata koordinator aksi, Eko.
Menurut dia, Aliansi Pemuda Islam OKU Bersatu menyatakan sikap mendukung sepenuhnya kepada penegak hukum untuk segera menyelesaikan kasus penistaan agama yang pada 2 Desember ini berlangsung aksi damai di Jakarta.
Kemudian massa juga mengaku mendukung polisi untuk menegakan hukum yang berkeadilan sesuai dengan sila ke tiga Pancasila, menuntut untuk mengembalikan kebebasan kepada mahasiswa untuk menyatakan pendapat dan hak berdemokrasi.
Selanjutnya juga menuntut pemerintah pusat untuk segera menentukan sikap terkait kasus pembantaian muslim Rohigya di Myanmar yang tidak berperi kemanusiaan dan peri keadilan.
Serta hal lebih penting lagi meminta Pemkab OKU untuk mengambil sikap secara cepat dan tanggap terhadap musibah banjir yang tengah melanda sejumlah desa di daerah itu.
"Aksi kita kali ini Aksi Damai dan menyampaikan pernyataan sikap ke DPRD OKU," katanya.
Kedatangan massa aksi itu diterima anggota DPRD OKU, Yudi Purnanugraha dan Rusman Junaidi.
"Kami sepakat, dengan tuntutan massa aksi. Penistaan agama harus ditindak tegas. Perlu diingat tidak ada yang lolos dari hukum bagi penista agama. Aspirasi massa aksi diterima dan akan kami sampaikan ke pusat," kata Yudi Purnanugraha.
Sementara mengenai kasus penistaan agama, sekarang ini sudah ditindak lanjuti oleh pihak berwenang.
Oleh karena itu politikus senior dari Fraksi Golkar tersebut meminta agar semua menahan diri dan percayakan penanganan kasus penistaan agama kepada polisi.
Di tempat terpisah, ratusan umat Islam OKU dari berbagai elemen juga mengadakan zikir dan tabligh akbar yang dipusatkan di masjid Islamic Center Baturaja.
Kegiatan tersebut guna menyatukan umat Islam di OKU untuk menjaga suasana kondusif dan damai demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ustad M Teguh, selaku ulama yang dipercaya membacakan tausiah meminta agar seluruh lapisan masyarakat OKU saling menghargai satu sama lain dan menjaga lisan. "Keyakinan silahkan berbeda, namun kita jangan terpecah belah. Dan perlu diingat kita semua harus bekerja sesuai tugas dan keahlian masing-masing. Jangan lah sekali-kali menghina agama orang lain, karena rasanya sakit kalau agama kita dihina orang," katanya. Oleh karena itu, kata M Teguh, jaga lisan di dalam pergaulan sehari-hari.
Berita Terkait
Polisi ringkus empat pemuda gunakan tembakau sintetis
Rabu, 27 Maret 2024 12:59 Wib
Pj Bupati Muaraenim ajak pemuda bekerjasama dan berdiskusi untuk kemajuan daerah
Minggu, 24 Maret 2024 11:36 Wib
Pemuda di Semarang tewas saat tawuran
Sabtu, 10 Februari 2024 17:35 Wib
Rocky Gerung ajak pemuda di Samarinda berpikir kritis pilih presiden
Sabtu, 10 Februari 2024 7:58 Wib
Seorang pemuda ditemukan tewas karena tersambar kereta
Selasa, 6 Februari 2024 15:23 Wib
Menkominfo ajak pemuda tangkal isu hoaks Pemilu 2024
Senin, 22 Januari 2024 23:44 Wib
Pemuda Pancasila bantu pengamanan malam tahun baru
Senin, 1 Januari 2024 6:24 Wib
Pinus Indonesia bina perempuan desa di Sumsel kelola perhutanan sosial
Rabu, 20 Desember 2023 19:21 Wib