Orangutan nyasar ke pemukiman penduduk Kotawaringin Timur

id orangutan, jantan dewasa, nyasar ke pemukiman penduduk, diduga kelaparan, abitat tempatnya tinggal telah habis

Orangutan nyasar ke pemukiman penduduk Kotawaringin Timur

Ilustrasi (ANTARA FOTO)

....orangutan tersebut diduga kelaparan karena habitat tempatnya tinggal telah habis beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit....
Sampit, (ANTARA Sumsel) - Seekor orangutan jantan dewasa nyasar ke pemukiman penduduk Desa Sungai Ubar Mandiri, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada Selasa (15/11) sekitar pukul 12.00 WIB.

Salah seorang warga Desa Sungai Ubar Mandiri Jonaidy di Sampit, Selasa mengatakan orangutan tersebut diduga kelaparan karena habitat tempatnya tinggal telah habis beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit.

"Orangutan liar itu sempat masuk rumah warga memakan nasi, dan saat kita berikan makanan hewan tersebut mau mendekat," katanya.

Jonaidy mengatakan, orangutan berukuran besar tersebut tidak takut kepada manusia bahkan bisa dikatakan agak jinak, namun demikian warga masih kesulitan untuk menangkapnya.

Warga desa masih berusaha menangkap orangutan yang kelaparan dan diduga terpisah dari kelompoknya itu.

"Kami mencari cara menangkap yang aman agar orangutan dewasa itu tidak terluka dan tidak melukai warga. Jika tertangkap, orangutan itu akan kita serahkan ke pihak yang berwenang menangani satwa dilindungi undang-undang," katanya.

Menurut Jonaidy, orangutan tersebut terlihat baru keluar dari perkebunan kelapa sawit milik PT Windu Nabatindo Lestari (WNL).

"Di sekitar kebun milik PT WNL sudah tidak ada lagi hutan yang tersisa, yang ada sekarang hanya kebun karet milik warga," ucapnya.

Dengan habisnya hutan tersebut membuat orangutan kehilangan tempat tinggal dan sumber makanan, akibatnya orangutan itu menyasar ke perkampungan warga untuk mencari makan.

"Bagai mana orangutan itu tidak kelaparan, tempatnya mencari makanan sudah tidak ada lagi. Masuk ke areal kebun kelapa sawit juga sering diburu. Bahkan salah-salah bisa terbunuh," demikian Jonaidy.