Dinsos Sumsel berupaya tambah sukarelawan tagana

id tagana, tambah anggota tagana, sukarelawan taruna siaga bencana, menjadi sukarelawan Tagana

Dinsos Sumsel berupaya tambah sukarelawan tagana

Sejumlah anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) melakukan simulasi penyelamatan bencana saat apel siaga Tagana di lapangan Shooting Range Jakabaring Sport City Palembang, Kamis (10/10). (Foto Antarasumsel.com/13/Feny Selly/Aw)

....Hingga Oktober 2016 ini jumlah sukarelawan Tagana di provinsi ini mencapai 800 orang, padahal idealnya paling tidak 1.700 orang atau 100 Tagana di setiap kabupaten/kota....
Palembang (ANTARA Sumsel) - Dinas Sosial Sumatera Selatan terus berupaya menambah jumlah sukarelawan taruna siaga bencana (Tagana) yang hingga kini jumlahnya masih belum memenuhi jumlah minimal yang ditargetkan.

"Hingga Oktober 2016 ini jumlah sukarelawan Tagana di provinsi ini mencapai 800 orang, padahal idealnya paling tidak 1.700 orang atau 100 Tagana di setiap kabupaten/kota," kata Kepala Dinas Sosial Sumatera Selatan Apriyadi, di Palembang, Jumat.

Untuk menambah sukarelawan Tagana, pihaknya mengajak berbagai lapisan masyarakat bergabung menjadi sukarelawan Tagana, katanya.

Dia menjelaskan, pada tahun ini pihaknya telah melakukan beberapa kegiatan perekrutan anggota baru dan diharapkan dalam waktu beberapa tahun ke depan jumlah anggota Tagana di provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota ini bisa sesuai dengan jumlah minimal yang ditargetkan.

Sesuai UU No.24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, Dinas Sosial tingkat provinsi dan kabupaten/kota diwajibkan membina masyarakat menjadi Tagana untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam yang bisa menimbulkan berbagai permasalahan sosial.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk menjalankan amanat UU itu, secara bertahap dilakukan pembinaan terhadap masyarakat dan mahasiswa untuk bergabung menjadi sukarelawan Tagana.

Untuk membentuk masyarakat menjadi sukarelawan Tagana, pihaknya memberikan pelatihan pelayanan pengungsian, pendampingan korban bencana, penyelamatan/evakuasi, dan pengelolaan dapur umum.

Dengan bekal pelatihan itu, diharapkan masyarakat menjadi tenaga sukarelawan yang memiliki keahlian menanggulangi suatu bencana serta setiap saat bersedia turun ke lokasi bencana membantu meringankan beban penderitaan para korban yang dilanda bencana baik dampak negatif musim kemarau maupun musim hujan seperti sekarang ini, kata Apriyadi