Bawaslu:Aceh daerah rawan konflik pilkada

id pilkada, konflik pilkada, bentrokan antar pendukung, bawaslu

Bawaslu:Aceh daerah rawan konflik pilkada

Ilustrasi pilkada (Antaranews.com/ist)

...."Aceh masuk tiga besar daerah sangat rawan pilkada. Selain Aceh, daerah sangat rawan lainnya adalah Banten dan Papua Barat," ungkap Ketua Bawaslu RI Muhammad....
Banda Aceh (ANTARA Sumsel) - Ketua Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) RI Muhammad mengatakan Aceh termasuk daerah sangat rawan konflik pemilihan kepala daerah (pilkada).

"Aceh masuk tiga besar daerah sangat rawan pilkada. Selain Aceh, daerah sangat rawan lainnya adalah Banten dan Papua Barat," ungkap Ketua Bawaslu RI Muhammad di Banda Aceh, Selasa.

Muhammad mengatakan, Aceh masuk daerah rawan tersebut bukan Bawaslu yang mengatakan, tetapi berdasarkan penelitian
Hasil penelitian Aceh masuk daerah rawan, kata Muhammad, harus disikapi dengan positif, dan perlu langkah-langkah strategis untuk mengantisipasinya.

"Dengan adanya hasil penelitian itu, tentu kita bisa melakukan upaya pencegahan, sehingga konflik pilkada tersebut tidak timbul. Karena itu, butuh kedewasaan masyarakat Aceh menghadapi pilkada," kata dia.

Di daerah lain yang masuk kategori daerah tidak rawan, lanjut dia, bukan berarti tidak diwaspadai ancaman konflik pemilihan kepala daerah.

"Bisa saja di daerah tidak rawan malah muncul konflik. Jadi, semua daerah yang menggelar pilkada harus mewaspadai ancaman lahirnya konflik," kata Muhammad.

Muhammad mengatakan, Aceh merupakan daerah model yang banyak memberi contoh demokrasi di Indonesia. Aceh merupakan daerah pertama yang melaksanakan pilkada serentak di Indonesia.

Aceh juga daerah yang melahirkan partai politik lokal. Termasuk juga daerah pertama yang mengusung calon perseorangan atau independen.

"Karena itu, kami mengajak masyarakat Aceh menjaga dan mengawal pilkada serentak agar berjalan aman, damai, dan lancar. Kami juga mengajak masyarakat mengantisipasi terjadinya konflik pilkada di Aceh," katanya.

Pilkada Aceh digelar 15 Februari 2017. Pemilihan tersebut digelar serentak antara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh dan pemilihan 20 dari 23 bupati/wali kota dan wakil periode 2017-2022.