TPID nilai manajemen perdagangan kurang baik memicu inflasi

id tpid sumsel, ketua tdip sumsel, mukti sulaiman, pasar, pedagang

TPID nilai manajemen perdagangan kurang baik memicu inflasi

Pedagang dan pembeli sayuran di pasar tradisional Palembang (FOTO ANTARA)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Tim Pengendali Inflasi Daerah Sumatera Selatan menilai manajemen perdagangan kurang baik akan memicu terjadinya inflasi, karena harga kebutuhan terus mengalami kenaikan.

Jadi bila mata rantai penjualan panjang mengakibatkan harga mahal sehingga berdampak pada inflasi yakni suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar, kata Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumsel, Mukti Sulaiman di Palembang, Jumat.

Dia mencontohkan, harga bawang dan cabai hampir setiap saat selalu terjadi perubahan bahkan cenderung mengalami kenaikan cukup tinggi, akibat terlalu panjang mata rantai penjualan.

Komoditi tersebut selama ini penyumbang inflasi terbesar karena harganya yang tinggi, katanya.
Begitu juga kenaikan harga daging ayam potong penyumbang inflasi terbesar  sehingga itu perlu pengawasan dan dicarikan solusinya agar minimal menjadi normal kembali, kata Mukti Sulaiman yang juga Sekda Provinsi Sumsel itu.

Oleh karena itu pihaknya terus melakukan berbagai upaya supaya nilai inflasi tidak meningkat, kata dia.

Dia mengatakan, upaya yang dilakukan antara lain dengan mengadakan rapat koordinasi bersama tim dari kabupaten dan kota sebelum  memantau perkembangan harga.

Selain itu menyiapkan stok kebutuhan yang mengalami kekurangan supaya harga tidak mengalami kenaikan, ujar dia.

Yang jelas, lanjut dia, pihaknya terus menjaga harga kebutuhan pokok agar tidak naik karena itu bisa menyebabkan inflasi.

Namun, yang lebih penting lagi memperbaiki manajemen penjualan atau prosedurnya diperpendek, sehingga harganya dapat dikendalikan.

Sebelumnya Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumsel Permana mengatakan, kenaikan harga kebutuhan pokok umumnya terjadi menjelang lebaran.

Hal ini karena permintaan meningkat sementara persediaan barang terbatas, ujar dia.

Begitu juga mata rantai penjualan yang panjang bisa mengakibatkan kenaikan harga, sehingga itu perlu diperbaiki, tambah dia. (U005)