Akusisi PGE tangkap potensi geotermal 28.000 megawatt

id Pertamina Geothermal Energy, pt pln, geotermal, dirut pertamina, dwi soetjipto, akusisi pge

Akusisi PGE tangkap potensi geotermal 28.000 megawatt

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto (kiri) (ANTARA FOTO/Fanny Octavianus)

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menilai wacana akuisisi anak usaha PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) oleh PT PLN (Persero) dapat menangkap potensi energi panas bumi atau geotermal nasional mencapai 28.000 megawatt (MW).

"Kalau Pertamina itu, tujuannya bagaimana PGE bisa berkembang dan kita bisa menangkap potensi nasional 28.000 MW," kata Dwi usai menghadiri pembukaan Pameran "Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition" di JCC Senayan Jakarta, Rabu (10/8).

Dwi mengatakan saat ini produksi energi panas bumi yang dihasilkan PGE baru 450 MW dibandingkan potensi nasional yang mencapai 28.000 MW.

Pertamina pun menargetkan produksi energi panas bumi PGE dapat ditingkatkan menjadi lebih dari 1.000 MW pada tiga sampai empat tahun mendatang sehingga masih banyak sisa potensi yang dapat dieksplorasi.

"Potensinya masih sangat besar. Tadi disampaikan secara nasional (produksi energi panas bumi) mencapai 2.000 MW dari 28.000 MW. Potensi besar ini bagaimana secepatnya di-utilisasi (dimanfaatkan)," ujar Dwi.

Ia menambahkan saat ini kedua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut tengah melakukan proses uji tuntas (due diligence) rencana akuisisi tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan wacana akuisisi PGE oleh PLN berdasarkan instruksi dari Menteri BUMN Rini Soemarno.

"Itu dari Kementerian BUMN. Kemarin kami bertemu bersama-sama. Bu Rini dengan Dirut PLN, Dirut Pertamina dan Dirut PGE, kira-kira dua minggu lalu. Kalau ada yang disampaikan Bu Rini sudah pasti harus dilaksanakan. Beliau kan pemilik," ujar Sofyan.

Sofyan menjelaskan dirinya belum mengetahui kapan akuisisi itu dilaksanakan, namun menurutnya realisasi akuisisi tersebut lebih cepat akan lebih baik.