Gubernur Sumsel protes pembagian DBH migas

id gubernur sumsel, alex noerdin, sumber daya alam, minyak, gas, migas, tambang, dhb migas, dana bagi hasil migas

Gubernur Sumsel protes pembagian DBH migas

Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin. (Foto Antarasumsel.com/Nova Wahyudi/15/den)

Palembang, 27/5 (Antara) - Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengatakan menyalangkan protes ke pemerintah pusat mengenai pembagian Dana Bagi Hasil (DBH) minyak bumi dan gas.

"Pengurangan DBH Migas karena pertimbangan harga minyak dunia turun harganya, sementara Sumatera Selatan sendiri dari produksi migasnya diketahui 80 persennya merupakan gas dan 20 persen minyak bumi," kata Alex di Palembang, Jumat.

Ia mengemukakan Sumsel merasa perlu menyampaikan protes mengingat potongan hingga Rp900 miliar pada DBH migas tahun lalu telah memaksa pemerintah provinsi memangkas sejumlah program kerja.

Beberapa program yang seharusnya selesai pada 2016 terpaksa molor karena keterbatasan dana kelola dalam APBD.

Pada tahun 2015, APBD Sumsel seharusnya sudah menembus Rp8 trilun tapi lantaran pengurangan dana bagi hasil migas senilai Rp800 miliar membuat hanya Rp7,2 triliun.

"Jadi sulit bernapas karena tidak ada sela lagi. Seperti Sekolah Jurnalistik ASEAN yang ditargetkan kelar tahun ini menjadi ditunda dulu," kata mantan Bupati Musi Banyuasin ini.

Alex Noerdin menilai skema DBH migas juga perlu direvisi karena kurang mengedepankan prinsip keadilan bagi daerah penghasil.

"Daerah penghasil minyak bumi hanya dapat 15 persen, dan 85 persen diserahkan ke pusat. Seharusnya 50 persen kembali ke daerah penghasil karena yang mengalami kerusakan lingkungannya yakni daerah penghasil," kata Alex.

Namun, terlepas dari hal itu, Alex mengakui bahwa Sumsel mendapatkan subsitusi dari pengurangan DBH migas tersebut, karena terdapat dana APBN sekitar Rp1 triliun di bidang pertanian, dan jalan tol senilai Rp4,2 triliun. "Jika dihitung-hitung, masih lebih, kata Alex.