TNI bangun jembatan gantung desa terisolir

id tmmd, tni manunggal membangun desa, membangun jembatan gantung, jembatan gantung, desa lubukrukam, kabupaten oku

TNI bangun jembatan gantung desa terisolir

TNI Manunggal Membangun Desa bersama Polri dan warga Desa Lubukrukam Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, (27/5) (Foto Antarasumsel.com/Evan Ervani/16/den)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - TNI Manunggal Membangun Desa bersama Polri dan warga Desa Lubukrukam Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, kini tengah menyelesaikan pembangunan jembatan gantung agar warga transmigrasi tidak terisolir.

Sebanyak 150 personel TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) bersama Polri dan warga setempat dikerahkan membangun jembatan gantung sepanjang 130 meter dan lebar dua meter sebagai akses ke desa induk Lubukrukam, kata Kepala Satgas TMMD, Letda TNI, Irwan Rifz di Lubukrukam, Jumat.

Menurut dia, selama ini jalan penghubung ke desa induk harus memutar jauh sekitar 20 kilometer untuk mengangkut hasil pertanian, dengan dibangunnya jembatan gantung itu perjalanan dapat lebih singkat lagi.

Keberadaan jembatan gantung tersebut, kata dia, selain menjadi penghubung desa setempat juga cerminan keharmonisan dan kerukunan antarsuku pendatang dan penduduk setempat selalu terjaga.

Ia mengatakan, selama ini masyarakat transmigrasi yang lebih dikenal warga setempat dengan Kampung Bali, harus menempuh perjalanan lebih kurang 2-3 jam memutar melewati Kecamatan Peninjauan guna membawa hasil kebun mereka untuk dijual.

Namun hal itu tak akan dirasakan lagi oleh warga Kampung Bali, karena satu jembatan gantung sedang dibangun melintasi di atas Sungai Ogan yang menghubungkan Dusun I (dusun atau desa yang jumlah penduduknya lebih sedikit-red) dengan Dusun VI Desa Lubukrukam hanya butuh waktu tempuh 10 menit saja.

Personel TNI bersama Polri dan warga setempat bahu membahu membangun jembatan yang sudah sekitar 70 persen rampung pengerjaan konstruksinya, kata Letda Irwan.

Pantauan Antara, semangat kegotongroyongan dan kekompakan mereka pun terlihat saat menarik seling baja seberat 1,3 ton sepanjang 150 meter dan harus ditarik dengan tenaga manusia, karena alat berat tak mampu menjangkau lokasi pembangunan jembatan gantung ini.

Menurut Irwan, pembangunan jembatan gantung ini direspon positif oleh pemerintah setempat dengan menggelontorkan APBD Rp1 miliar dan Rp248 juta dari Mabes TNI ini diharapkan menjadi solusi percepatan ketertinggalan pembangunan infrastruktur di sejumlah desa terisolir di Kabupaten OKU.

Memang ia mengakui, kendala di medan adalah terutama di dusun sebelah Dusun VI itu adalah lumpur yang dalam mengakibatkan beberapa alat berat tidak bisa masuk, namun hal ini tidak menghalangi dan tetap optimis bisa kelar tepat waktu dengan semangat kegotongroyongan.