Jakarta (ANTARA Sumsel) - Bank Mandiri akan menambah layanan untuk pembayaran pungutan ekspor industri kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) melalui jaringan elektronik di Anjungan Tunai Mandiri (ATM), perbankan daring serta layanan pengelolaan kas.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman A Arianto, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, mengatakan, melalui pembayaran eletronik, Badan Pengelola Dana Pungutan Kelapa Sawit (BPDPKS) akan dimudahkan untuk verifikasi data.
Sulaiman mengatakan, layanan elektronik (e-channel) ini juga akan membantu kinerja para pengusaha dan seluruh pemangku kepentingan industri kelapa sawit.
"Pengembangan alat pembayaran ini agar kami mampu memberikan nilai tambah bagi para eksportir serta pemerintah sebagai regulator di sektor industri ini," kata Sulaiman yang disampaikan di sela-sela peluncuran Layanan Elektronik Pembayaran Pungutan Dana Sawit oleh perbankan.
Sebelumnya, Mandiri melayani pembayaran pungutan ekspor CPO melalui sistem manual. Pada 2015, pembayaran pungutan ekspor CPO secara manual itu mencapai Rp5,2 triliun atau sekitar 75 peren dari total pungutan ekspor CPO di perbankan.
Selain melalui sistem pembayaran, Mandiri juga telah menyalurkan pembiayaan ke industri CPO sebesar Rp58,32 triliun hingga Maret 2016.
Rinciannya, pembiayaan untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit (on farm) mencapai Rp49,15 triliun. Sedangkan pembiayaan pada sektor "off farm", yang meliputi produk turunan kelapa sawit mencapai Rp9,16 triliun.
Bank Mandiri tambah layanan pungutan ekspor CPO
Ilustrasi - Perkebunan kelapa sawit. (FOTO ANTARA)
...Melalui pembayaran eletronik, Badan Pengelola Dana Pungutan Kelapa Sawit (BPDPKS) akan dimudahkan untuk verifikasi data...
