Stasiun Baturaja-Martapura segera miliki jalur ganda

id stasiun kereta api, kerata api, rel, pt kai, kereta api indonesia

Stasiun Baturaja-Martapura segera miliki jalur ganda

Rel ganda (Foto Antarasumsel.com/ Evan Ervani/15)

Baturaja, (ANTARA Sumsel) - Stasiun kereta api Baturaja, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan segera memiliki jalur rel ganda hingga ke wilayah Martapura yang dibangun oleh PT Kereta Api Indonesia guna kelancaran angkutan batu bara dan penumpang.

"Dari Baturaja-Martapura dengan jarak kisaran 34 kilometer rencananya akan dibuat jalur rel ganda. Mudah-mudahan 2016 ini dapat terealisasi," kata Kepala Stasiun Baturaja Abdullah didampingi Wakilnya Suratman di Baturaja, Senin.

Ia mengatakan pembangunan perlintasan kereta baru tersebut rencananya akan dilakukan setelah penyelesaian proses pengerjaan jalur ganda di wilayah Provinsi Lampung.

Ia mengakui penyelesaian pembuatan jalur ganda dari Tarahan Lampung hingga ke Stasiun Kertapati Palembang butuh waktu yang cukup lama karena proses pengerjaannya dilakukan secara bertahap untuk setiap daerah.

"Saat ini proses pengerjaannya baru dilakukan mulai dari Stasiun Ketapang Kecamatan Cempaka hingga ke Blambangan Kabupaten Waykanan Lampung," jelasnya.

Ia mngemukakan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) sebelumnya sudah menyelesaikan pengerjaan membuat jalur ganda di perlintasan kereta api wilayah Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim.

Menurut dia, hal tersebut sengaja dilakukan karena wilayah itu padat aktivitas angkutan kereta penumpang maupun batu bara rangkaian panjang (babaranjang) yang melintas setiap harinya sehingga lebih diprioritaskan membangunnya.

"Proses pengerjaan rel dua jalur di Tanjungenim sudah selesai sampai ke Stasiun Tanjung Rambang Kabupaten Muaraenim," ujarnya.

Ia berharap dengan dibangunnya rel ganda itu aktivitas perjalanan kereta api penumpang dan angkutan babaranjang dari Tanjungenim ke Stasiun Kertapati Sumsel dan dari Tanjungenim ke Tarahan Lampung menjadi lancar.

Sementara terkait dengan produksi batu bara, Gubernur Sumsel Alex Noerdin di setiap kesempatan menyatakan akan berupaya meningkatkan jumlah produksi batu bara, sehingga di masa mendatang jumlah produksi batu bara akan mencapai puncaknya hingga 100 juta ton per tahun.

Di mana sekarang ini produksi batu bara dari mulut tambang Tanjungenim dengan potensi cadangan mencapai kisaran 22,24 miliar ton batu bara, hingga saat ini baru mampu memproduksi mencapai kisaran 20 juta ton per tahun.