Pilot Lion Air dibuat kesal petugas bandara Palembang

id lion air, pilot, pilot lion air, dibuat kesal petugas loket bandara

Pilot Lion Air dibuat kesal petugas bandara Palembang

Kapten Pilot Lion Air memarahi petugas loket pelayanan chek in Bandara SMB II Palembang akibat lambannya pelayanan penumpang. (Foto Antarasumsel.com/16/Yudi Abdullah)

...Saya minta penjelasan mengapa masih memberi kesempatan penumpang yang terlambat membawa banyak bagasi masuk pesawat...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Kapten Pilot Lion Air dibuat kesal oleh petugas loket pelayanan pelaporan penumpang di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang karena pesawatnya tidak bisa terbang tepat waktu sesuai jadwal.

Kapten Pilot Mario di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Sabtu, mendatangi loket "chek in" dan menanyakan lambannya pelayanan penumpang sehingga pesawatnya tujuan ke Batam tidak bisa terbang sesuai jadwal.

"Saya minta penjelasan mengapa masih memberi kesempatan penumpang yang terlambat membawa banyak bagasi masuk pesawat, sementara ada lima penumpang yang kalian tolak dan hangus tiketnya," ujarnya.

Sementara petugas Lion Air di Bandara SMB II Riyan melihat ada pilot yang marah di hadapan penumpang yang dihanguskan tiketnya tidak bisa menjawab pertanyaan pemimpin penerbangan tersebut.

Sebelumnya, puluhan penumpang pesawat Lion Air di Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, memprotes petugas loket pelayanan pelaporan keberangkatan yang menolak melayani "chek in" padahal pesawat belum terbang.

Puluhan penumpang yang telah memesan tiket beberapa hari sebelum keberangkatan dari Palembang ke Jakarta, Pangkalpinang Bangka Belitung, dan ke Batam, Sabtu pagi menyampaikan protes di kantor maskapai penerbangan Lion Air lantai II di salah satu gedung di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

Salah seorang pemegang tiket untuk pemberangkatan Sabtu pagi, Norma Liaty mengatakan petugas loket pelayanan sempat terlihat dari kejauhan melayani seorang penumpang, namun ketika dia mendekati loket petugas langsung menyatakan loket sudah tutup dan harus membeli tiket baru untuk penerbangan berikutnya.

Sikap petugas loket pelayanan pelaporan keberangkatan (chek in) yang tidak kenal kompromi dan tidak mau mendengarkan alasan cuaca hujan deras yang mengakibatkan beberapa ruas jalan banjir sangat merugikan.

"Saya memahami aturan, namun jika pesawat masih ada dan baru mulai proses memuat penumpang, alangkah baiknya diberikan pelayanan ekstra terhadap penumpang yang terlambat chek in karena alasan cuaca sebagaimana penumpang memaklumi pihak maskapai yang menggunakan alasan cuaca menunda/delayed penerbangan berjam-jam tanpa menghormati aturan kompensasi yang sebenarnya terhahap penumpang," ujarnya dengan nada kesal.

Sementara itu Dian penumpang lainnya yang batal berangkat ke Batam mengatakan, petugas menutup loket dua menit lebih cepat dari jam yang digunakan sejumlah pengguna jasa angkutan udara di bandara Palembang.

Petugas loket dengan arogan menyatakan loket telah tutup, bapak-bapak dan ibu-ibu terlambat.

Akibat perlakuan petugas loket pelayanan pelaporan keberangkatan yang dinilai tidak bersahabat dan merugikan konsumen, dia berupaya bersama puluhan penumpang yang mendapat perlakuan yang sama mendatangi petugas yang ada di kantor Lion Air di Bandara SMB II Palembang, namun tidak memberikan solusi yang diharapkan.

Petugas loket Fitri dan Riyan yang ditemui di bandara tidak mau mendengar alasan penumpang yang dirugikan, bahkan memberikan penjelasan aturan keterlambatan penumpang.

Mendengar penjelasan aturan keterlambatan itu, penumpang ramai-ramai menanyakan aturan bagaimana kalau pihak maskapai penerbangan yang terlambat memberangkatkan penumpang apakah sudah sesuai ketentuan kompensasi yang diberikan kepada penumpang, petugas tidak memberikan jawaban yang jelas.

Melihat kondisi konsumen yang tidak berdaya akibat perlakuan pihak maskapai penerbangan, diharapkan pemerintah dan Yayasan Lembaga Konsumen membuat teguran keras dan meninjau ulang aturan pelayanan penumpang pesawat, ujarnya.