PKS berharap pariwisata Sumsel mampu tambah PAD

Palembang, (ANTARA Sumsel) - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD Sumatera Selatan berharap berbagai kegiatan sektor kepariwisataan di provinsi itu mampu menambah pendapatan asli daerah.

Juru bicara Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD Sumatera Selatan Ridwan menyampaikan hal itu terkait dengan rancangan peraturan daerah tentang penyelenggaraan kepariwisataan di Palembang, Kamis.

Menurut dia, kegiatan penyelenggaraan kepariwisataan juga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakat Sumsel.

Selain itu, lanjutnya, juga harus mampu secara optimal mengembangkan dan mempromosikan potensi obyek wisata yang ada baik itu obyek wisata alam, budaya, sejarah, maupun kuliner.

Sementara juru bicara Fraksi Partai Gerindra DPRD Sumatera Selatan Solehan Ismail menambahkan pihaknya ingin agar promosi secara serius terhadap situs wisata yang ada dengan kegiatan seni, cindera mata, dan nuansa budaya lokal Sumsel.

"Jadi, bukan hanya melihat situsnya saja, agar dapat menaikkan animo kunjungan wisata ke Sumsel," tuturnya.

Sebagai provinsi yang sering menjadi tuan rumah dalam kegiatan nasional dan internasional tentu pariwisata menjadi bagian terpenting yang tidak dapat terpisahkan, kata Juru Bicara Fraksi Partai Golkar, Meriadi.

Ia menyatakan, dalam praktiknya masih banyak sarana dan prasarana yang ada di obyek wisata di Sumsel belum dikelola secara optimal.

"Karena itu, dalam penyelenggaraan kepariwisataan ini amat diperlukan koordinasi yang baik dengan pemerintah kabupaten/kota di Sumsel agar program pariwisata dapat dikembangkan dan menjadi daya tarik para wisatawan untuk berkunjung di provinsi ini," katanya.

Sebelumnya Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin mengatakan provinsi itu memiliki potensi pariwisata yang cukup besar dan tidak kalah dengan daerah lainnya di Indonesia.

Berdasarkan laporan rencana induk pembangunan pariwisata Sumatera Selatan tahun 2015 sekitar 155 kawasan objek tujuan wisata yang terdapat di provinsi tersebut.

Dari jumlah itu sekitar 80 persen berupa wisata alam dan sekitar 20 persen lagi merupakan wisata budaya, kuliner, kerajinan, religi, dan sejarah yang memiliki kekhasan tersendiri, katanya.