Siswa SMA Sumsel ciptakan plafon anti bocor

id siswa, pelajar,sma sumsel, plafon anti bocor

Siswa SMA Sumsel ciptakan plafon anti bocor

Ilustrasi (FOTO ANTARA)

....Awalnya ketika kami berlibur ke kampung halaman banyak melihat limbah sekam padi dan ampas tebu, setelah diteliti ternyata limbah tersebut bisa dijadikan bahan baku pembuatan plywood....
Palembang (ANTARA Sumsel) - Dua orang siswa SMA Negeri Sumatera Selatan berhasil menciptakan produk berdaya guna yaitu plafon anti bocor atau disebut 'platacor" menggunakan bahan limbah ampas tebu dan sekam padi.

"Kedua siswa tersebut Irfan Kesumayadi dan Richard Dika Renalchi meraih medali perak atas karyanya itu pada ajang Indonesia Scienci Project Olympiade ISPO 2016 di Semarang," kata Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri Sumsel Eko Valery Freddy di Palembang, belum lama ini.

Atas prestasi kedua siswa SMA Negeri Sumsel tersebut mereka akan menjadi salah satu perwakilan Indonesia untuk ajang ollimpiade sains internasional di Brazil pada Mei mendatang.

Ia menjelaskan pembuatan sampel plafon anti bocor setelah diuji memiliki kualitas yang cukup baik. Para penguji mengambil sembilan langkah antara lain uji kepegasan pantul, daya tekanan, kekuatan daya tarik rekat 90 derajat, densitas plafon, dan kadar air.

Kemudian uji ketahanan retak terhadap paku, beban, daya tahan terhadap air dan panas. Saat ini irfan dan Richard Dika didampingi guru pembimbing Nur Padmi Tyastuti untuk mempersiapkan segala keperluan penelitian agar lebih sempurna untuk mengikuti Mostrarec olympiade di Brazil.

Irfan dan Richard berhasil mengolah sekam padi dan ampas tebu menjadi plafon anti bocor tu berawal ketika mereka sering melihat limbah sekam padi yang melimpah di kampung halamannya di Kabupaten ogan komering Ulu Timur yang merupakan salah satu sentra beras di Sumatera selatan.

Begitu juga dengan limbah ampas tebu yang cukup banyak di pabrik gula yang ada di kabupaten tersebut. Mereka setelah membaca sejumlah literatur baru mengetahui bahwa kedua limbah itu terutama ampas tebu memiliki kandungan "lignosellulosa" yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan lem kayu lapis atau plywood.

Ampas tebu dan sekam padi itu mereka potong-potong dan menghaluskannya menjadi serat lalu dicampur jadi satu dengan ditambahkan lem pv ac agar pemadatan sampel yang diratakan memiliki luas kurang lebih 50 sentimeter persegi dan ketebalan satu sentimeter.

Setelah itu lalu dipanaskan ke dalam pemanas atau oven bersuhu 90 derajat celcius selama tiga jam. Bahan lain yang digunakan adalah styrofoam yang dicampur dengan bahan lem pv ac, akuades dan limonene, karena limonene berasal dari kulit jeruk yang didestilasi menjadi cairan penghancur styrofoam. Itu berfungsi sebagai pelapis plafonĀ  yang tahan terhadap air dan juga berguna untuk aroma terapi.

"Awalnya ketika kami berlibur ke kampung halaman banyak melihat limbah sekam padi dan ampas tebu dan setelah diteliti ternyata limbah tersebut bisa dijadikan bahan baku pembuatan plywood, kami mengkombinasikan menjadi papan flapon partikel dan yang sudah kami buat ini sudah memenuhi standar nasional Indonesia (SNI)," kata Irfan.