PTBA targetkan produksi batu bara meningkat

id ptba, batu bara

PTBA targetkan produksi batu bara meningkat

Sekretaris perusahaan PTBA (Foto: antarasumsel.com/16/Nila Fuadi)

Muaraenim, Sumsel (ANTARA Sumsel) - PT Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk menargetkan produksi batu bara tahun 2016 sebesar 25,75 juta ton, atau meningkat 34 persen dari realisasi tahun 2015 hanya 19,24 juta ton.

Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam (PTBA), Joko Pramono di Muaraenim, Minggu menyatakan target pertambangan PTBA Tanjung Enim di Kabupaten Muaraenim Sumatera Selatan, berkontribusi sebanyak 24,7 juta ton dari total produksi tahun ini.

Dijelaskannya, kontribusi produksi diharapkan berasal dari PT Internasional Prima Coal (IPC) sebesar 930 ribu ton dan unit pertambangan Ombilin (UPO) sebanyak 60 ribu ton.

Sementara, di luar produksi PT Bukit Asam melalui PT Bukit Asam Prima (BAP) ditargetkan melakukan pembelian batu bara sebesar 2,57 juta ton tahun ini atau naik 76 persen dari realisasi pembelian batu bara tahun lalu hanya 1,46 juta ton.

Dengan demikian, jumlah rencana produksi dan pembelian batu bara 2016 sebesar 28,32 juta ton, atau naik dari realisasi tahun lalu hanya 20,7 juta ton, kata Joko.

Sementara untuk target penjualan pada 2016 diproyeksikan sebesar 29,17 juta ton atau naik 52 persen dari 2015 hanya 19,17 juta ton. Komposisi penjualan perseroan tahun ini diproyeksikan untuk melayani permintaan domestik sebesar 15,17 juta ton dan sisanya sebesar 14 juta ton ditujukan untuk melayani permintaan ekspor.

Ia optimis, PTBA mampu memenuhi rencana produksi dan pembelian serta penjualan tahun ini dengan melihat potensi yang dimiliki perusahaan. Perseroan memiliki potensi sumberdaya dan cadangan batu bara yang melimpah dan produk dengan kualitas yang premium.

Sementara, data Antara bahwa potensi batu bara di Sumatera Selatan mencapai 22,24 miliar ton, sementara produksi yang dilakukan PTBA dan sejumlah perusahaan pertambangan lain baru kisaran 20 juta ton per tahun.

Lebih lanjut dikemukakan Joko, perusahaan itu juga meningkatkan kapasitas infrastruktur di lokasi tambang maupun pelabuhan dan dermaga batu bara, serta meningkatkan kapasitas angkutan kereta api dari lokasi tambang menuju pelabuhan dan dermaga batu bara.

"PT Bukit Asam mencatatkan peningkatan produksi batu bara sebesar 20 persen pada 2015. Produksi pererseroan tumbuh menjadi sebesar 19,17 juta ton dibanding tahun sebelumnya hanya 16,3 juta ton.

Menurut dia, kontribusi produksi batu bara terbesar berasal dari unit pertambangan Tanjung Enim mencapai 18,53 juta ton. Produksi di lokasi tersebut tumbuh 20 persen dari tahun sebelumnya hanya 15,5 juta ton.

Kemudian, kontribusi dari anak usaha perseroan, PT Internasional Prima Coal (IPC) di Kalimantan Timur sebesar 680 ribu ton dari unit pertambangan Ombilin (UPO) sebesar 20 ribu ton.

"Selain memproduksi sendiri, pada 2015 PT Bukit Asam melakukan pembelian batu bara dari pihak ketika melalui PT Bukit Asam Prima (BAP) sebesar 1,46 juta ton" terang Joko.

Dengan demikian, produksi dan pembelian batu bara pada 2015 sebesar 20,7 juta ton, naik 14 persen dibandingkan produksi dan pembelian batu bara pada 2014 sebesar 18,18 juta ton.

PT Bukit Asam Tbk akan mengalihkan belanja modal (capex) tahun lalu ke 2016. Perseroan tahun ini juga bakal menyiapkan dana capex sebesar Rp2 triliun.

Ia menambahkan, tidak banyak dana yang dikeluarkan perseroan tahun lalu, karena beberapa tender diikuti perseroan tertunda.

Pengalihan capex perseroan akibat rencana pengembangan bisnis listrik (elektrifikasi) masih tertunda. Oleh sebab itu, PT Bukit Asam memproyeksikan dana program elektrifikasi akan mulai terserap pada awal tahun ini, katanya.