Dishut padamkan api di lahan gambut

id dishut musirawas, musirawas, kebakaran lahan, kebakaran hutan,

Dishut  padamkan api di lahan gambut

Ilustrasi (FOTO ANTARA)

Musirawas, (ANTARA Sumsel) - Dinas Kehutanan Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, masih berupaya memadamkan api yang melalap ratusan hektare lahan gambut dalam kawasan di Kecamatan Megang Santi.

Kebakaran lahan gambut itu diperkirakan sejak beberapa hari lalu, namun instansinya sulit untuk memadamkan api tersebut karena minimnya sarana pendukung, disamping sulit mencari sumber air, kata Kepala Dinas Kehutanan (Dishut), Kabupaten Musirawas EC Priskodesi, Selasa.

Ia mengatakan sejak terbakarnya lahan itu pihaknya sudah berupaya memadamkan api tersebut bersama warga setempat, namun upaya itu kandas karena sulitnya mencari sumber air.

Saat dipadamkan api bagian atas lahan mati, namum api yang memakan lahan gambut bagian dalam tak mati dan masih mengeluarkan asap tebal.

Ratusan lahan gambut itu seluruhnya berada dalam kawasan hutan cagar alam dalam Kecamatan Megang Sakti, Kabupaten Musirawas, yang selama ini sebagai resapan air daerah itu.

Selama musim kemarau air di lahan itu kering dan sangat mudah terbakar, sedangkan kedalaman lahan gambut itu diperkirakan mencapai belasan meter.

Ia mngimbau kepada masyarakat setempat lahan gambut yang terbakar itu agar tidak ditanami kelapa sawit, karena sekarang kondisinya sudah bersih dan sangat menarik untuk ditanami kelapa sawit.

"Kami akan berikan tindakan pada masyarakat mencoba menanam kelapa sawit di lahan itu, upaya agar lahan itu tidak dimanfaatkan masyarakat akan dijaga melalui operasi rutin," ujarnya.

Kawasan lahan gambut yang terbakar itu luasnya sekitar 400-an hektare dari seluruhnya mencapai ribuan hektare, seluruh lahan itu berada di kawasan hutan Lakitan 1 tepatnya dalam Kecamatan Megang Sakti, ujarnya.

Salah seorang warga Megang Sakti Sumardi mengatakan setelah lahan gambut itu terbakar wilayahnya dipenuhi asap tebal, terutama pada pagi dan sore hari.

"Kami mengharapkan kepada pemerintah daerah agar membagikan masker ke masyarakat, terutama pada anak sekolah yang menggunakan sepeda dan sepeda motor," ujarnya.

Ia mengatakan awalnya tak mengetahui kalau lahan gambut dalam kawasan hutan Lakitan itu terbakar, namun serelah kabut asap melanda warga sekitarnya sangat tebal maka ada informasi ada lahan terbakar.

"Kami langsung membantu dinas kehutanan memadamkan api tersebut, namun tak berhasil karena api sudah memakan gambut bagian bahwa tanah dan tidak mengetahui asal api tersebut," ujarnya.