Polres selidiki pelajar tewas tersedot pipa tambang

id polres, polres oku

Polres selidiki pelajar tewas tersedot pipa tambang

Polres OKU (Foto antarasumsel.com)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Polres Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan sedang menyelidiki kasus korban pelajar tewas diduga akibat tersedot pipa tambang pasir liar.

Kapolres Ogan Komering Ulu (OKU), AKBP Dover Christian di dampingi Kapolsek Peninjauan, Iptu Syafaruddin di Baturaja, Kamis membenarkan kejadian tenggelamnya korban DI (14) pelajar SMP itu hingga tewas diduga akibat tersedot pipa tambang pasir ilegal milik salah seorang warga di Desa Peninjauan pada Rabu (14//10) sore.

Menurut Kapolres, saat ini pihaknya sedang melakukan penyelidikan penyebab kematian korban warga Dusun IV Desa Peninjauan itu.

Sementara, Supriyono (45) warga Dusun IV Desa Peninjauan Kecamatan Peninjauan OKU hanya bisa menangis di hadapan jasad DI (14). Putri keduanya tersebut harus meregang nyawa setelah terhisap pipa penyedot pasir ilegal milik MatPasir yang saat kejadian sedang dilakukan aktivitas penambangan.

Sebenarnya DI tidak sendirian, korban saat itu sekitar pukul 17.00 WIB bersama teman-temannya mandi ke Pulau Kepayang seberang putri candi.

Tak lama berselang korban dan ED (13) tiba-tiba langsung menghilang ditelan Sungai Ogan. Namun ED masih beruntung, bisa selamat setelah ayahnya Jojon (40) yang saat itu mendengar teriakan teman-teman ED langsung melakukan penyelamatan.

Penyelamatan dramatis pun terjadi. ED dapat diangkat oleh sang ayah karena langsung mengetahui posisinya tenggelam. Sedangkan korban DI tidak berhasil diselamatkan.

Jojon sempat dibantu oleh warga mencari DI kembali ke dalam lubang pasir yang kedalamannya mencapai empat meter, namun tetap saja korban belum bisa ditemukan. "Akhirnyo kami cari lagi ke dalem lubang pipa penyedot pasir itu, ternyata ada korban badannya telah tertutup pasir," kata Jojon.

Ia juga menyayangkan, pihak pengusaha tambang pasir yang tidak memasang pagar pembatas pada kawasan itu, areal tersebut tempat mandi warga Peninjauan.

Warga juga berharap kepada pihak berwajib mengusut tuntas mengenai penambangan pasir yang sudah memakan korban tersebut.