Pengusaha jewellery Malta segera buka pabrik di Indonesia

id perusahaan jewellerry malta buka pabrik, pabrik permata, perhiasan,

Pengusaha jewellery Malta segera buka pabrik di Indonesia

Ilustrasi - Perhiasan emas. (Foto Antarasumsel.com/Yudi Abdullah)

...Perdagangan melalui negara ketiga, seperti Turki, Belanda dan Uni Emirat Arab, merupakan salah satu penyebab masih belum maksimalnya hubungan perdagangan RI-Malta...
London (ANTARA Sumsel) - Satu pengusaha jewellery Malta menyatakan segera membuka pabrik di Indonesia, sedangkan pengusaha lainnya menegaskan akan membeli langsung produk Indonesia dan tidak lagi melalui negara ketiga.
       
Hal itu terungkap dalam pertemuan antara 12 pengusaha anggota Kadin Malta dengan Wakil Kepala Perwakilan RI Roma,  didampingi Atase Perdagangan dan Atase Pertanian KBRI di Malta, demikian Sekretaris Tiga KBRI Roma, Tinus Zainal kepada Antara London, Jumat.
       
Ketua Kadin Malta Anton Borg mengemukakan, tingkat hubungan perdagangan Indonesia-Malta masih sangat rendah. Total impor Malta dari Indonesia tahun 2014 sedikit di bawah lima juta dolar AS, bahkan turun dibandingkan dengan impor tahun 2013 sejumlah 5,3 juta dolar AS.
       
Menurut Borg, volume perdagangan kedua negara tahun 2014 hanya 6,7 juta dolar AS. Impor terbesar Malta dari Indonesia hanya  produk kertas dengan nilai 1,4 juta dolar AS,  yang tidak mencerminkan potensi perdagangan kedua negara.
       
Sementara itu, Wakil Kepala Perwakilan RI Roma, Des Alwi mengakui perdagangan melalui negara ketiga, seperti Turki, Belanda dan Uni Emirat Arab, merupakan salah satu penyebab masih belum maksimalnya hubungan perdagangan RI-Malta, selain terbatasnya informasi mengenai kapasitas ekonomi kedua negara.
        
Dalam pertemuan terungkap beberapa pengusaha Malta telah memiliki hubungan dengan  Indonesia.
       
John M Borg, manager Motherwell Bridge Industries Ltd, mengemukakan segera memulai pengerjaan proyek terkait dengan pembangunan pelabuhan di Semarang dua minggu mendatang.
        
Romina Grech Fenech, Managing Director Sterling Diamonds menyatakan, pihaknya menjajaki pembukaan pabrik finishing produk jewellery yang sedianya dilakukan di Italia atau Turki.
        
Menurut Ms Fenech, besarnya jumlah kelas menengah Indonesia, seperti disampaikan Wakil Kepala Perwakilan RI Roma yang berkisar 30-50 juta orang merupakan alasan utama ia memutuskan menjajaki pembukaan pabrik tersebut.
        
Kepada pengusaha Malta, Des Alwi memaparkan kuatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam kisaran lima persen per tahun dengan jumlah kelas menengah yang hampir sama dengan jumlah penduduk  suatu negara di Eropa.
        
Sebagai salah satu negara anggota G-20 dengan penduduk mencapai 250 juta jiwa, Indonesia merupakan negara yang perlu dipertimbangkan pengusaha Malta untuk pengembangan usaha.
        
Malta sebagai salah satu negara anggota Uni Eropa dengan tingkat pertumbuhan ekonomi sekitar empat persen dengan impor mencapai 7,4 miliar dolar AS merupakan pasar yang perlu diperhitungkan Indonesia.
        
KBRI Roma, selain mengundang pengusaha Malta untuk menghadiri Indonesia Business Forum tanggal 7 September di Milan dan Indonesian Trade Expo tanggal 21 -25 Oktober di Jakarta, mengharapkan Kadin Malta dapat mengirimkan delegasi dagang ke Indonesia.
        
Ketua Kadin Malta berjanji akan menjajaki kemungkinan pengiriman misi dagang dan mengharapkan dapat diatur pertemuan dengan Kadin daerah seperti Jakarta dan Surabaya.