UNHCR : empat juta orang Suriah mengungsi ke negara tetangga

id konflik suriah, mengungsi, unhcr, mengungsi ke negara tetangga, suriah

UNHCR : empat juta orang Suriah mengungsi ke negara tetangga

Ilustrasi - Konflik/perang saudara di Suriah.(FOTO ANTARA)

...Konflik di Suriah, yang meletus pada Maret 2011, mengakibatkan arus besar pengungsi Suriah ke dalam negara tetangga, seperti Lebanon, Jordania, Turki dan Irak...
PBB, New York (Antara/Xinhua-OANA) - Lebih dari empat juta orang Suriah kini telah menjadi pengungsi di negara tetangga, sehingga konflik Suriah menjadi krisis pengungsi terburuk dalam waktu hampir seperempat abad, kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan, Kamis (9/7).
       
"Data paling akhir dari UNHCR (Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi) yang disiarkan hari ini menyebutkan jumlah seluruh pengungsi Suriah sudah lebih dari 4.013.000 orang," kata Dujarric dalam taklimat harian di Markas Besar PBB, New York.
       
Konflik di Suriah, yang meletus pada Maret 2011, mengakibatkan arus besar pengungsi Suriah ke dalam negara tetangga, seperti Lebanon, Jordania, Turki dan Irak.
      
Antonio Guterres, Komisaris Tinggi PBB Urusan Pengungsi, mengatakan, "Ini adalah jumlah pengungsi paling banyak dari satu konflik dalam satu generasi."
  
"Itu adalah jumlah yang patut mendapat dukungan dunia, tapi mereka malah hidup dalam kondisi menyedihkan dan terjerumus ke dalam kemiskinan yang lebih dalam," kata Guterres.
       
Sedikitnya sebanyak 7,6 juta orang menjadi pengungsi di dalam Suriah, banyak di antara mereka hidup dalam kesulitan dan berada di tempat yang sulit dicapai.
       
Pada hari Kamis, Program Pangan Dunia (WFP) juga mengatakan organisasi tersebut telah sampai ke Kota Kecil Tal Abyad di Gubernuran Ar-Raqqa di Suriah Utara, untuk pertama kali dalam delapan bulan, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi.
       
WFP mengirim bantuan pangan yang sangat diperlukan untuk 10.000 orang.
       
Namun pada saat yang sama, kehidupan bagi orang Suriah di pengasingan menjadi makin berat. WFP menyatakan sebanyak 86 persen pengungsi di luar kamp pemukiman kembali Jordania hidup di bawah garis kemiskinan. Di Lebanon, 55 persen pengungsi tinggal di tempat penampungan yang dianggap "di bawah standard".
       
Di dalam laporan belum lama ini dari lapangan, Dana Anak PBB (UNICEF) mengeluarkan peringatan serupa bahwa krisis Suriah secara dramatasi telah mengikis peluang hidup keluarga dan membuat miskin jutaan rumah tangga di wilayah itu. Anak-anak secara tetap telah didesak ke pasar kerja dan kini banyak dipekerjakan dalam kondisi yang berbahaya, yang beresiko merusak kesejahteraan dan kesehatan mereka.
       
"Kondisi yang bertambah parah menggiring makin banyak orang menuju Eropa dan negara lain. Tapi lebih banyak orang tetap tinggal di wilayah itu," kata Guterres. "Kita tak boleh membiarkan mereka dan masyarakat penampung mereka terjerumus ke dalam keputus-asaan lebih jauh."
 
Konflik tersebut terus mendorong arus pengungsi Suriah ke seluruh wilayah itu, sementara kondisi mereka yang terjebak di kota terkepung di dalam negeri mereka juga sama menyedihkannya.
       
Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) telah memperingatkan sebanyak 12 juta orang di negara Timur Tengah tersebut kini masih memerlukan bantuan kemanusiaan --naik 12-kali lipat sejak 2011. Sebanyak 7,6 juta orang telah kehilangan tempat tinggal akibat konflik dan 4,8 juta orang lagi memerlukan bantuan kemanusiaan di daerah yang terkepung dan sulit dicapai.

Dampak kemanusiaan dari krisis itu menambah parah kekurangan dana --yang telah menghadapi pemotongan pengiriman bantuan kemanusiaan PBB --dari bantuan pangan ke layanan kesehatan penyelamat nyawa.