Palembang (ANTARA Sumsel) - Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Kota
Palembang Sumatera Selatan mengajak masyarakat ikut dalam program Bank
Sampah, sebagai upaya lebih mengenal dan mencintai lingungan sekitar.
Melalui Bank Sampah, masyarakat diajak untuk menabung sampah,
sehingga dapat meraih pendapatan tambahan layaknya seperti menabung di
bank yang saat ini gencar digerakkan, kata Kabid Pengendalian Kerusakan
dan Pemulihan Lingkungan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemerintah Kota
setempat, Reni Sefriani, di Palembang, Senin.
Dikemukakan Reni, program Bank Sampah tersebut merupakan salah satu
upaya Pemkot Palembang untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhdap
lingkungan.
Menurut dia, hingga saat ini di Kota Palembang sudah ada 34 unit
Bank Sampah tersebar pada sejumlah kecamatan dan kelurahan setempat.
Sementara, salah satu Bank Sampah Kemala di kawasan Perumahan Polisi
Pakri mengenalkan tempat pemilahan sampah ke sejumlah mahasiswa di Kota
Palembang, mulai dari proses sampah kotor dipilah untuk didaur ulang
dan dijadikan bahan baku kerajinan tangan, seperti botol plastik hingga
kardus bekas.
Menurut Reni, kalau selama ini sering dilihat pengumpul barang bekas
dari rumah ke rumah, sekarang diposkan pada satu tempat yakni Bank
Sampah, dan masyarakat nantinya punya tabungan sendiri di bank tersebut.
Para mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Kota Palembang itu
diajak ke tempat penyimpanan sampah atau disebut loker layaknya
pelayanan suatu bank yang juga ada petugas teller, sampah telah dipilah
disimpan sebagai tabungan masyarakat.
Namun, kata dia, sebelumnya sampah tersebut ditimbang serta dicatat dan dapat diambil menjadi uang setiap saat.
Menurut Lena Santoso, bendahara Bank Sampah Kemala bahwa di bank
sampah tersebut sampah dari para pengumpul atau nasabah dipilah mana
botol plastik, koran bekas, kaleng dan kardus dan itu masih bisa
digunakan diolah lagi termasuk daun-daunan bisa dijadikan pupuk organik.
"Saya mendapat informasi bank sampah melalui internet langsung
datang, setelah diberikan informasi kemudian mengajak anak saya ikut
mendaftar sebagai nasabah," kata Anton.
Sementara, untuk lebih mengenalkan keberadaan Bank Sampah, puluhan
mahasiswa tersebut diberikan pelatihan mengenai manfaat sampah, seperti
kantong plastik yang bisa dijadikan kerajinan tangan berupa bunga
(setangkai kembang-red) dapat dijual kembali menjadi produk layak
digunakan.
Sampah yang diolah melalui Bank Sampah menjadi bahan baku itu telah
turut mengembangkan UMKM di masyarakat, seperti produk bunga plastik,
bingkai foto, vas bunga bahkan dalam bentuk mainan anak-anak yang tanpa
disadari semuanya berasal dari sampah di sekitar, katanya.
Berita Terkait
Jaksa tuntut pegawai bank terdakwa korupsi dana nasabah 9 tahun kurungan
Kamis, 25 April 2024 6:47 Wib
Rupiah menguat sebelum pengumuman hasil RDG BI
Rabu, 24 April 2024 11:15 Wib
Menimbang opsi terbaik menjaga kestabilan rupiah
Kamis, 18 April 2024 11:18 Wib
Masyarakat perlu periksa nomor seri uang untuk cegah uangpalsu
Jumat, 5 April 2024 15:10 Wib
Bank BSB siapkan uang tunai Rp1,2 triliun untuk cukupi libur lebaran
Jumat, 5 April 2024 7:31 Wib
Hasil Survei: Mayoritas masyarakat alokasikan THR tahun ini untuk belanja
Kamis, 28 Maret 2024 15:42 Wib
BI dan perbankan bukakuota penukaran rupiah 5.000 orang per hari
Kamis, 28 Maret 2024 11:03 Wib
Tim BI Sumsel susuri Sungai Musi layani tukar rupiah jelang lebaran
Selasa, 26 Maret 2024 19:58 Wib