BLH Palembang kembangkan program Bank Sampah

id sampah, bank sampah

BLH Palembang kembangkan program Bank Sampah

BLH Kota Palembang kembangkan program Bank Sampah (Foto: antarasumsel.com/ Evan Ervani/15)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Palembang Sumatera Selatan mengajak masyarakat ikut dalam program Bank Sampah, sebagai upaya lebih mengenal dan mencintai lingungan sekitar.

Melalui Bank Sampah, masyarakat diajak untuk menabung sampah, sehingga dapat meraih pendapatan tambahan layaknya seperti menabung di bank yang saat ini gencar digerakkan, kata Kabid Pengendalian Kerusakan dan Pemulihan Lingkungan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemerintah Kota setempat, Reni Sefriani, di Palembang, Senin.

Dikemukakan Reni, program Bank Sampah tersebut merupakan salah satu upaya Pemkot Palembang untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhdap lingkungan.

Menurut dia, hingga saat ini di Kota Palembang sudah ada 34 unit Bank Sampah tersebar pada sejumlah kecamatan dan kelurahan setempat.

Sementara, salah satu Bank Sampah Kemala di kawasan Perumahan Polisi Pakri mengenalkan tempat pemilahan sampah ke sejumlah mahasiswa di Kota Palembang, mulai dari proses sampah kotor dipilah untuk didaur ulang dan dijadikan bahan baku kerajinan tangan, seperti botol plastik hingga kardus bekas.

Menurut Reni, kalau selama ini sering dilihat pengumpul barang bekas dari rumah ke rumah, sekarang diposkan pada satu tempat yakni Bank Sampah, dan masyarakat nantinya punya tabungan sendiri di bank tersebut.

Para mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Kota Palembang itu diajak ke tempat penyimpanan sampah atau disebut loker layaknya pelayanan suatu bank yang juga ada petugas teller, sampah telah dipilah disimpan sebagai tabungan masyarakat.

Namun, kata dia, sebelumnya sampah tersebut ditimbang serta dicatat dan dapat diambil menjadi uang setiap saat.

Menurut Lena Santoso, bendahara Bank Sampah Kemala bahwa di bank sampah tersebut sampah dari para pengumpul atau nasabah dipilah mana botol plastik, koran bekas, kaleng dan kardus dan itu masih bisa digunakan diolah lagi termasuk daun-daunan bisa dijadikan pupuk organik.

"Saya mendapat informasi bank sampah melalui internet langsung datang, setelah diberikan informasi kemudian mengajak anak saya ikut mendaftar sebagai nasabah," kata Anton.

Sementara, untuk lebih mengenalkan keberadaan Bank Sampah, puluhan mahasiswa tersebut diberikan pelatihan mengenai manfaat sampah, seperti kantong plastik yang bisa dijadikan kerajinan tangan berupa bunga (setangkai kembang-red) dapat dijual kembali menjadi produk layak digunakan.

Sampah yang diolah melalui Bank Sampah menjadi bahan baku itu telah turut mengembangkan UMKM di masyarakat, seperti produk bunga plastik, bingkai foto, vas bunga bahkan dalam bentuk mainan anak-anak yang tanpa disadari semuanya berasal dari sampah di sekitar, katanya.