Pelajar Islam Indonesia harus jaya kembali

id pii, pelajar islam indoensia, jaya kembali, kembali berjaya

...Karena kalau kondisi organisasi PII seperti sekarang, saya khawatir 50 tahu ke depan tak ada lagi Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia...
Banjarmasin (ANTARA Sumsel)  - Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB-PII) HM Sofwat Hadi mengharapkan, Pejalar Islam Indonesia berjaya kembali.
        
Karena kalau kondisi organisasi PII seperti sekarang, saya khawatir 50 tahu ke depan tak ada lagi KB-PII," katanya saat menjelang berbuka puasa bersama KB-PII Kalimantan Selatan, di Banjarmasin, Minggu sore.
        
Pensiunan perwira menengah polisi atau mantan Kepala Dinas Penerangan Polda Jawa Timur tersebut mengaku sedih melihat kondisi PII belakangan ini, tidak seperti tempo dulu atau sebelum tahun 1980-an.
        
"Kalau dulu, selain banyak anggotanya, PII juga menjadi perhatian dan diperhitungkan dalam kancah dunia pelajar," ungkap Sofwat yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal daerah pemilihan Kalsel.

Menurut dia, keadaan organisasi PII belakangan ini tidak terlepas pula dari tanggung jawab KB-PII untuk membesarkan, sehingga organisasi yang lahir tahun 1947 bisa kembali berjaya.
        
Selain itu, Pengurus Wilayah dan Pengurus Daerah PII harus aktif merekrut anggota antara lain melalui kegiatan yang bisa menyentuh dan terasakan manfaatnya bagi pelajar, demikian Sofwat Hadi.
        
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Wilayah KB-PII Kalsel ustadz H Chairani Idris berpendapat, kondisi PII sekarang tidak terlepas dari keadaan masa lalu, terutama pada masa pemerintahan Orde Baru.
        
"Pada masa pemerintahan Orde Baru, PII 'tiarap' tak bisa menampakan eksistensi, karena ketika itu menolak asas tunggal Pancasila. Sejak lahir hingga kini, dan insya Allah ke depan asas PII tetap Islam," katanya.
        
Selain itu, sistem pemerintahan yang tak memboleh keberadaan organisasi ekstra pelajar di sekolah-sekolah, kecuali hanya organisasi intra sekolah, lanjut mantan aktivis mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin tersebut.
        
Namun mantan Pimpinan Nasional Pendidikan Al Quran itu tetap optimistis, PII akan tumbuh dan berkembang kembali sebagaimana kejayaan masa lalu. "Karena yang benar itu akan tetap benar, dan yang baik itu akan tetap baik," katanya.
        
"Sebagai contoh mutiara yang terjatuh ke dalam lumpur, dan ketika diambil mutiara itu tetap mutiara," demikian Chairani Idris.