PWI: Wartawan harus mengedepankan Kode Etik Jurnalistik

id pwi, wartawan mengedepankan kode etik

PWI: Wartawan harus mengedepankan Kode Etik Jurnalistik

Seminar jurnalistik di Baturaja, Jumat (Foto Antarasumsel.com/14/E Permana)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Wartawan Indonesia khususnya di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan harus mengedepankan dan mentaati Kode Etik Jurnalistik agar isi berita yang disajikan bisa mendidik dan mencerdaskan masyarakat, kata Ketua PWI OKU Leni Juwita.

Hal itu diungkapan Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Ogan Komering Ulu (OKU), Leni Juwita saat menjadi pembicara pada Seminar Pembinaan Insan Pers OKU Tahun 2014 yang diselenggarakan OKU Ekpres Grup Jawa Pos di Baturaja, Jumat.

Acara itu sendiri dibuka Kepala Dinas Kominfo OKU, H Ilhamuddin yang diselenggarakan di aula Surat Kabar Harian Umum OKU Ekspres.

Dihadapan sekitar 50 wartawan media cetak dan elektronik di OKU, Leni menjelaskan, epohoria kebebasan pers secara berlebihan.

Hal itu kata dia, selain menimbulkan egoisme media yang kental, ternyata juga bisa menjerumuskan kepada tindakan anarkisme dilakukann wartawan saat menyajikan berita.

Akibatnya lanjut Leni, yang terjadi bukan kebebasan pers melainkan kebablasan pers.

Bahkan, pers tanpa etika bisa menjadi teroris dan bertindak anarkis melalui pemberitaan.

Untuk itu, Kode Etik Jurnalistik (KEJ) harus menjadi landasan moral dan kaidah penuntun sekaligus pemberi arah tentang apa yang seharusnya dilakukan dan tidak boleh dilakukan wartawan dalam melaksanakan tugas-tugas jurnalistiknya.

"KEJ merupakan rambu-rambu bagi wartawan," tegasnya.

Sementara dua pameteri lainnya masing-masing adalah A Azis, wartawan senior di Sumsel yang menyampaikan materi kontibusi wartawan kepada perusahaan, serta GM OKU Ekspres, Purwadi tentang undang-undang Pers.

Kadin Kominfo OKU, H Ilhamuddin mengatakan, acara itu sangat positif untuk menambah wawasan para jurnalis yang melakukan tugasnya di OKU.

Untuk itu dia berharap, peserta mengikuti seminar tersebut dengan sungguh-sungguh.