LKBN Antara gandeng tv-radio Aceh

id lkbn antara, kerja sama televisi, radio, kerja sam dengan t dan radsio lokal, kemitraan publikasi berita, saiful hadi

LKBN Antara gandeng tv-radio Aceh

Dirut LKBN ANTARA Saiful Hadi (FOTO ANTARA)

...Dengan kerja sama ini LKBN Antara akan menyediakan berita-berita secara gratis untuk disiarkan sejumlah televisi lokal dan radio di Aceh...
Banda Aceh (ANTARA Sumsel) - Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara menggandeng dan bekerja sama dengan sejumlah televisi lokal dan radio di Provinsi Aceh untuk memperluas jaringan informasi di daerah itu.
        
Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan Direktur Utama LKBN Antara Saiful Hadi dengan sejumlah pimpinan televisi lokal dan radio di Banda Aceh, Rabu.
        
Adapun televisi lokal dan radio yang bekerja sama dengan LKBN Antara tersebut, yakni Kutaraja TV, Antero TV, Radio Gema Baiturrahman, Djati FM, dan Radio Antero FM.
         
Saiful mengatakan, dengan kerja sama ini LKBN Antara akan menyediakan berita-berita secara gratis untuk disiarkan sejumlah televisi lokal dan radio di Aceh.
        
"Kerja sama ini tidak memiliki batas waktu sepanjang kedua pihak saling menyepakati, dan ini merupakan langkah yang bagus untuk membangun informasi di Aceh," kata dia.
        
Tujuan utama kerja sama ini, kata dia, untuk memperkuat eksistensi serta mengembangkan televisi lokal dan radio di Aceh. Dengan adanya kerja sama ini diharapkan meningkatkan kepercayaan periklanan terhadap media yang ada di Aceh tersebut.
        
"Namun begitu, kerja sama ini bukan untuk mengejar rating. Akan tetapi, kerja sama ini merupakan tugas LKBN Antara sebagai kantor berita negara dalam mendistribusikan informasi kepada masyarakat," katanya.
        
Di samping itu, lanjut dia, Aceh juga akan diuntungkan dengan kerja sama ini. Mitra kerja, seperti televisi lokal dan radio tersebut juga bisa menyampaikan informasi melalui LKBN Antara.
        
"Tapi, saya mengharapkan informasi yang disampaikan itu lebih ke arah positifnya, sehingga akan mendatangkan banyak wisatawan dan investor ke Aceh. Kalau yang informasinya negatif, tentu yang rugi Aceh," demikian Saiful Hadi.