Bandung (ANTARA Sumsel) - Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) mendorong para penulis muda untuk berani menulis buku memanfaatkan tren yang ada saat ini, kata Ketua Kompartemen Diklat Litbang Informasi Ikapi Bambang Trim di Bandung, Rabu.
"Ada banyak pilihan bagi penulis buku muda, selain dalam bentuk buku juga bisa berbentuk buku elektronik. Saya kira peluang bagi penulis buku termasuk bagi penulis baru cukup terbuka," kata Bambang Trim.
Ia mencontohkan, program pengumpulan "1001 Cerita Nusantara" yang nantinya akan diikutisertakan pada Frankfurt Book Festival 2015, merupakan salah satu peluang bagi penulis muda di daerah untuk mengangkat cerita di daerah masing-masing.
Menurut dia, untuk menulis buku tidak perlu langsung tebal-tebal atau banyak itemnya, bisa diawali dari penyusunan yang sederhana.
"Contohnya, saya menulis tentang sejarah tempe di Indonesia, tidak kebih dari 35 halaman bila dibukukan. Namun ada kebaruan dan ada literatur yang baru untuk diinformasikan kepada publik," kata Bambang.
Ia mengakui, beberapa tahun terakhir sejak munculnya tren buku elektronik atau e-book yang bisa diakses di internet mengakibatkan gairah penerbit buku menurun. Kondisi tersebut berlangsung hingga saat ini.
"Ya sejak pemerintah tidak mencetak buku paket karena beralih ke e-book. Namun hal itu jangan membuat penulis buku mengendur, manfaatkan peluang sekecil apapun untuk menulis buku," kata Bambang.
Ia menyebutkan, masih banyak yang bisa ditulis di Nusantara, selain melalui pengamatan juga bisa dilakukan melalui penelitian dan survei sederhana untuk bisa memperkuat ide penulisan buku.
Ikapi dorong penulis muda berani membuat buku
Ilustrasi - Staf Khusus Presiden SBY menggelar diskusi terbatas bedah buku di kampus IAIN Raden Fatah Palembang. (Foto Antarasumsel.com/Yudi Abdullah)
...Ada banyak pilihan bagi penulis buku muda, selain dalam bentuk buku juga bisa berbentuk buku elektronik. Saya kira peluang bagi penulis buku termasuk bagi penulis baru cukup terbuka...
