Kapolda: Pengamanan Pemilu mengedepankan pendekatan persuasif

id simulasi, sismulasi pengamanan pemilu

Kapolda: Pengamanan Pemilu mengedepankan pendekatan persuasif

Sejumlah anggota kepolisian membentangkan garis batas dari para demonstran pada Simulasi Pegamanan Pemilu di Lapangan Gedung Menembak Jakabaring Palembang, Sumsel, Selasa (25/2). (Foto Antarasumsel.com/14/Feny Selly/Aw)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Saud Usman Nasution menekankan kepada para personel kepolisian bahwa pengamanan Pemilu 2014 hendaknya mengedepankan tindakan persuasif.
    
"Saya mengingatkan para anggota untuk belajar bersabar tidak terpancing  dan mengupayakan pendekatan dialogis kepada massa di lapangan nanti," ujar Kapolda Saud Usman saat membuka simulasi pengamanan Pemilu di Palembang, Selasa.

Menurut dia, dari berbagai pengalaman terdahulu  pada pemilihan kepala daerah  banyak ditemui permasalahan  emosional yang tidak terkendali dari para  massa pendukung.

Ia menyayangkan, adanya tindakan provokatif namun mengajak para personel keamanan untuk melaksanakan pendekatan secara manusiawi dan berdialog dengan baik.

"Mendasari kondisi di Sumsel agar memperhatikan dinamika yang ada melihat bagaimana kelengahan pada Pilkada Kota Palembang tidak boleh terulang kembali," kata Jenderal Polisi berbintang dua itu.

Ia mengingatkan, untuk mengambil tindakan, petugas di lapangan diharapkan dapat  menunggu arahan pimpinan.

"Saya ingatkan kembali para komandan memperhatikan hal tersebut," katanya.

Kapolda menjelaskan, pada Pemilu mendatang akan diturunkan sebanyak 7.000 orang personel polri, 35.000 personel Perlindungan Masyarakat (Linmas), dan sekitar 800 personel TNI yang akan mengamankan Pemilu  di tiap TPS dalam wilayah Sumsel.

Untuk itu,  Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Bambang Budi Waluyo  juga menegaskan bahwa pihak TNI  siap membantu berapapun personel yang dibutuhkan untuk mendukung terciptanya keamanan helatan besar Pemilu 2014.

Pada simulasi hari itu dibuat menggambarkan kondisi konflik mulai dari sengketa hasil hingga pengerahan massa yang berakibat pada pengrusakan ditampilkan, berikut dengan upaya pihak kemamanan dalam mengantisipasi kondisi semacam itu.(Feny)