Kota Palembang belum terganggu kabut asap

id kabut asap, ganggu penerbangan, kabut, kabut radiasi, belum terganggu

Kota Palembang belum terganggu kabut asap

Ilustrasi - Kabut asap menyelimuti Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II.(Foto Antarasumsel.com/Feny Selly)

...Kabut asap yang sempat mengganggu jadwal penerbangan beberapa hari ini terutama pada pagi hari di Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang karena kabut radiasi...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyatakan Kota Palembang dan daerah Sumatera Selatan lainnya belum terganggu kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan seperti yang terjadi di beberapa provinsi Sumatera beberapa pekan terakhir.

"Kabut asap yang sempat mengganggu jadwal penerbangan beberapa hari ini terutama pada pagi hari di Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang karena kabut radiasi bukan kabut dampak kebakaran hutan dan lahan," kata Kasi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumsel Indra Purnama di Palembang, Kamis.

Dia menjelaskan, kabut radiasi yang sempat mengganggu jadwal penerbangan pada pagi hari itu disebabkan penguapan dari permukaan bumi karena hujan yang terjadi beberapa hari sebelumnya.

Kabut radiasi itu tidak perlu dikhawatirkan karena tidak berlangsung lama dan kabut tersebut akan hilang bila terkena sinar matahari, katanya.

Menurut dia, wilayah Sumatera Selatan secara umum masih aman dari titik panas yang berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan perkebunan meski beberapa hari terakhir beberapa provinsi di Sumatera mulai banyak terdeteksi titik panas atau "hotspot".

"Berdasarkan pantauan melalui satelit pada Februari 2014 wilayah provinsi yang memiliki 15 kabupaten dan kota ini belum terdeteksi satupun titik api, bahkan masih sering turun hujan dengan intensitas ringan hingga sedang," ujarnya

Berdasarkan pantauan melalui satelit Terra dan Aqua mulai terdeteksi titik panas di sejumlah daratan provinsi Sumatera namun belum terdeteksi satupun di wilayah Sumsel.

Untuk mengetahui perkembangan jumlah titik api di wilayah Sumatera dan kemungkinan meluas hingga ke wilayah Sumsel, pihaknya akan melakukan pengawasan secara intensif sehingga bisa disiapkan langkah-langkah penanggulangannya, kata Indra.

Sebelumnya, Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Sumsel MS Sumarwan mengatakan menghadapi kondisi cuaca sekarang ini, pihaknya telah meningkatkan kesiapsiagaan personel dan peralatan pendukung untuk membantu masyarakat jika terjadi suatu bencana.

Dalam kondisi sekarang ini anggota Tagana fokus menyiapkan diri membantu masyarakat menanggulangi bencana banjir dan tanah longsor, meskipun demikian ancaman kebakaran hutan dan lahan juga menjadi pehatian karena di beberapa provinsi tetangga mulai mengalami masalah gangguan kabut asap akibat terjadinya kebakaran hutan dan lahan, kata Sumarwan.