Bea Cukai luncurkan kalender seri budaya Gorontalo

id bea cukai, kalender bea cukai gorontalo, gorontalo

Bea Cukai luncurkan kalender seri budaya Gorontalo

Ilustrasi.(FOTO ANTARA)

(ANTARA Sumsel) - Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea dan Cukai (KPPBC) Gorontalo meluncurkan kalender tahun 2014, yang menyajikan sejumlah warisan budaya daerah tersebut, Rabu.

Kalender budaya itu menampilkan hasil karya lima fotografer dari Masyarakat Fotografi Gorontalo (MFG), yakni Rosyid Azhar, Indra Dunggio, Adiwinata Solihin, Idham Ali, dan Muazman Hamzah.

Tema foto yang ditampilkan dalam kalender berbeda untuk setiap bulan. Untuk halaman bulan Januari, foto yang dipilih adalah kegiatan masyarakat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dalam perayaan walimah.

Bulan Februari menampilkan baju adat Gorontalo bili'u, karena pada bulan Safar dianggap oleh masyarakat daerah tersebut sebagai waktu yang tepat untuk melangsungkan pernikahan.

Budaya dan kekhasan lain yang ditampilkan adalah dayango, mandi lemon, festival karawo, polopalo (alat musik tradisional), gerabah serta babi rusa dan burung Kadalan endemik Sulawesi

"Kami memilih kalender sebagai alat sosialisasi budaya Gorontalo karena efektif dan sederhana. Bea cukai juga mengangkat tema budaya, karena instansi kami berhubungan banyak pihak termasuk pengunjung dari luar daerah," kata Kepala KPPBC Gorontalo Yulianto.

Menurutnya, kalender tersebut akan disebarkan ke seluruh kantor bea cukai di Indonesia agar budaya Gorontalo semakin dikenal.

Selain melibatkan MFG, peluncuran kalender juga dihadiri oleh unsur Muspida, praktisi budaya Yus Iriyanto Abas, Puteri Pariwisata Gorontalo tahun 2012, dan sendra tasik Universitas Negeri Gorontalo.

"Sejauh ini MFG telah mendokumentasikan budaya Gorontalo dari berbagai sisi dan kantor bea cukai ingin menggunakannya untuk isi kalender. Kami mendukung hal itu, karena memiliki tujuan yang sama untuk mengangkat kembali budaya Gorontalo yang mulai terlupakan," kata salah seorang fotografer, Rosyid Azhar.