Jakarta (ANTARA Sumsel) - Komite Ekonomi Nasional (KEN) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2013 sebesar 5,7 persen atau lebih rendah daripada proyeksi sebelumnya sebesar enam persen.
"Untuk keseluruhan 2013, kami memperkirakan ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5,7 persen, jauh di bawah perkiraan semula 6,3 persen," kata Ketua KEN Chairul Tanjung dalam sebuah seminar di Jakarta, Selasa.
Chairul menuturkan bahwa perekonomian Tanah Air memang mengalami perlambatan dalam beberapa triwulan terakhir. Pada triwulan ketiga 2013, pertumbuhan ekonomi Indonesia tinggal 5,6 persen.
"Apa yang terjadi pada tahun 2013 lebih buruk daripada skenario terburuk yang kami buat dalam outlook ekonomi 2013. Ternyata sulit mengantisipasi dengan akurat apa yang akan terjadi walaupun hanya satu tahun ke depan," ujar Chairul.
Ia menilai relatif kuatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah lesunya perekonomian dunia telah membuat pertumbuhan impor Indonesia tumbuh lebih cepat daripada pertumbuhan ekspor.
"Akibatnya, Indonesia mengalami defisit transaksi perdagangan dan akhirnya transaksi berjalan kita juga mengalami defisit," katanya.
Chairul juga menilai kebijakan Bank Indonesia yang menaikkan suku bunga acuan (BI rate) untuk mengendalikan defisit neraca transaksi berjalan sebagai kebijakan "pisau bermata dua".
Menurut dia, investor menyadari bahwa selain dapat mengendalikan inflasi dan nilai tukar, kenaikan suku bunga juga dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.
"Tampaknya saat ini investor mulai menunda rencana investasinya dan menunggu perkembangan selanjutnya sebelum mulai aktif melakukan investasi lagi," ujar Chairul.
KEN prediksi pertumbuhan ekonomi 2013 hanya 5,7 persen
...Untuk keseluruhan 2013, kami memperkirakan ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5,7 persen, jauh di bawah perkiraan semula 6,3 persen...
