Taman Bungkul didapuk jadi miniaturnya Surabaya

id taman bungkul, taman bungkul miniatur kota surabaya

Taman Bungkul didapuk jadi miniaturnya Surabaya

Seorang pria mengoperasikan internet dari laptop di Taman Bungkul Surabaya, Rabu (20/7). (FOTO ANTARA)

.....bertemunya semua warga kota. Tidak ada sekat untuk si kaya dan si miskin, si besar dan si kecil, balita dan lansia, disitu ada semua....
(ANTARA Sumsel) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku mimpinya untuk mewujudkan Taman Bungkul sebagai miniatur Surabaya akhirnya terbukti dengan keberhasilan taman itu meraih penghargaan dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) berupa "The 2013 Asian Townscape Sector Award" di Fukuoka, Jepang, Selasa.

"Taman Bungkul Surabaya menjadi satu-satunya taman di Indonesia yang meraih penghargaan ini. Adapun penilaian paling menonjol dari Taman Bungkul didasarkan atas fungsi sosial, budaya, rekreasi dan pendidikan. Penilaian ini dilakukan selama satu tahun," kata Risma.

Penghargaan tersebut juga mendapat dukungan dari empat organisasi dunia yakni "UN Habitat Regional Office for Asia and The Pacific", "Asia Habitat Society", "Asia Townscape Design Society", dan "Fukuoka Asia Urban Research Center".

Wali kota menegaskan bahwa mimpinya dalam mewujudkan Surabaya akan seperti apa, miniaturnya ada di Taman Bungkul. Taman Bungkul dikonsep memadukan pelestarian budaya dan kebutuhan taman kota masa kini yang semua fasilitasnya bisa dinikmati secara gratis.

"Taman Bungkul memang saya konsep untuk bertemunya semua warga kota. Tidak ada sekat untuk si kaya dan si miskin, si besar dan si kecil, balita dan lansia, disitu ada semua. Kalau itu benar terjadi suatu saat, maka akan tampak indah sekali," katanya.

Penghargaan ini merupakan buah dari kerja keras Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam membangun kembali taman tersebut. Taman Bungkul yang merupakan ruang terbuka hijau di lahan seluas 10.000 meterpersegi itu pernah mendapat sentuhan renovasi pada 2006.

Kini, lanjut dia, setelah tujuh tahun, Taman Bungkul telah memenuhi kebutuhan wisata warga Surabaya maupun mereka yang datang dari luar Surabaya.

Taman Bungkul yang berada di Jalan Raya Darmo kini bukan hanya taman pasif berupa pepohonan dan bunga atau air mancur, tetapi juga ada fasilitas jogging track, taman bermain anak, akses internet nirkabel, amfiteater, arena skateboard, perpustakaan, dan tempat pembelajaran untuk pengolahan air dan pengolahan sampah.

Taman yang tidak pernah sepi pengunjung itu juga merupakan tempat makam Ki Supo atau yang dikenal dengan sebutan Sunan Bungkul. Dia adalah salah satu ulama Majapahit dan masih terhitung saudara ipar dari Raden Rahmad atau Sunan Ampel.

"Secara fisik, mungkin banyak taman di dunia yang lebih indah daripada Taman Bungkul, tapi secara sosial dan budaya, Taman Bungkul lengkap karena di situ ada makam Mbah Bungkul," kata Risma.

Sejak awal merevitalisasi lahan kumuh itu, ia telah melakukan zoning agar pemanfaatan fasilitas Taman Bungkul lebih tertata. Selain fasilitas publik yang relatif lengkap, denyut ekonomi di taman tersebut juga terasa. Berbagai macam penjual makanan berderet di sisi timur kompleks taman tersebut.