Rumah Gadang dibangun di taman internasional Sudan

id rumah gadang, minangkabau

Rumah Gadang dibangun di taman internasional Sudan

Ilustrasi - Rumah Gadang (FOTO ANTARA)

Kairo (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kota Khartoum, ibu kota Sudan, menyediakan lahan di Taman Internasional untuk menjadi sarana pengenalan Budaya Indonesia, khususnya rumah gadang dari Sumbar.

"Lahan tersebut akan dibangun Rumah Gadang, bangunan khas Minang yang mencerminkan salah satu ragam budaya Indonesia," kata siaran pers KBRI Khartoum yang diterima Antara Kairo, Senin.

Libur akhir pekan pada Jumat dan Sabtu (23-24/8), masyarakat Indonesia setempat berkumpul di lahan tersebut untuk silaturrahim dan gotong royong mengelolanya.

Peserta yang hadir selain keluarga besar KBRI, juga mahasiswa, pekerja professional dan tenaga kerja wanita, dan masyarakat Indonesia setempat.

"Nuasa keakraban sangat terasa bagaikan berada di kampung halaman sendiri," katanya.

Ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan KBRI Khartoum menyediakan santapan khas Indonesia berupa gulai kambing setelah donatur menyumbangkan tiga ekor kambing untuk acara gotong royong tersebut.

Antusiasme WNI sangat tinggi menghadiri acara gotong royong tersebut, belum lagi adanya donator sukarela yang ikut menyumbangkan tiga ekor kambing, tak ketinggalan para ibu-ibu DWP pun berpartisipasi dengan menyiapkan masakan khas gulai kambing.

Kegiatan tersebut merupakan prakarsa KBRI Khartoum bersama organisasi kemasyarakatan dari Pimpinan Cabang Istimewa Nahdatul Ulama (PCI-NU) Sudan dan Partai Keadilan Sejahterah (PKS).

Lahan di Taman Internasional Khartoum itu diberikan kepada Indonesia sejak tahun 1980-an ketika Sudan masih di bawah akreditasi KBRI Kairo.

Namun, pengelolaan lahan Indonesia tersebut baru dirintis pada pertengahan tahun 1990-an, dengan menanam bunga dan pohon akasia di pagar halaman Taman Internasional tersebut.

Atas masukan dari pemerintah pusat, Dubes RI untuk Sudan saat ini, Sujatmiko, berencana akan membangun Rumah Gadang tersebut yang dananya sedang diusahakan.

Disebutkan, misi utama pembangun Rumah Gadang itu selain promosi budaya Indonesia, juga menjadi sarana tempat interaksi para WNI yang ada di Sudan.