Masyarakat Musirawas harapkan arah kiblat diperbaiki

id masjid, shalat, arah kiblat, arah kiblat musirawas, perbaikan kiblat musirawas

Masyarakat Musirawas harapkan arah kiblat diperbaiki

Ilustrasi - Sejumlah warga tengah melakukan shalat berjamaah. (Foto Antarasumsel.com/13/Feny Selly/Aw)

Musirawas, Sumsel (ANTARA Sumsel) - Masyarakat Kabupaten Musirawas, Sumsel, mengharapkan pemerintah memperbaiki arah kiblat terkait isu adanya pergeseran matahari di Timur Tengah, sehingga tidak membingungkan umat.

Harapan itu menanggapi informasi perubahan arah kiblat, posisi  matahari terjadi di atas Ka'bah pada, Selasa (16/7) sore, kata H Masyadi salah seorang tokoh agama di Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musirawas, Rabu.

Ia mengatakan, pergeseran arah kiblat sebesar 1 derajat saja bisa melencengkan sekitar 100 km dari titik Ka'bah. Semakin jauh dari Ka'bah lencengan arah ini akan semakin besar.

Bila pergeseran matahari itu betul terjadi, maka pemerintah diharapkan setepat mungkin membetulkan arah kiblat tersebut, baik di masjid dan mushala maupun ketika sholat di rumah atau kantor.

Menentukan arah kiblat dengan tepat itu tidak sulit dan memerlukan alat canggih. Cukup berbekal sinar matahari bisa menentukan arah kiblat yang tepat. Cara tersebut bahkan bisa lebih teliti dibandingkan dengan menggunakan kompas, yang sangat mudah terpengaruh dengan medan magnet di sekitarnya.

Ia menjelaskan, dalam satu tahun masehi, matahari singgah dua kali tepat di atas Ka'bah. Hal ini merupakan pengetahuan yang sudah tua, namun tidak banyak diketahui masyarakat awam.

Dalam bahasa Arab, peristiwa Istiwa A'zham atau persinggahan utama dan pernah terjadi pada 27 dan 28 Mei di tahun kabisat pukul 12:18 waktu Mekkah dan 16 Juli atau 15 di tahun kabisat pukul 12:27.

Artinya, semua orang yang bisa melihat matahari pada saat itu dan menghadapkan wajahnya ke arah kiblat atau jika melihat bayangan benda yang tegak lurus di atas tanah, maka bayangan tersebut akan membentuk garis arah kiblat, jelasnya.

Bagi warga di Indonesia, waktu kejadian tersebut adalah 28 Mei jam 16:18 WIB dan 16 Juli jam 16:27 WIB. Bagi yang ingin mengecek atau melihat benar tidaknya arah kiblat yang digunakan selama ini, silakan keluar pada waktu tersebut dan lihat matahari atau bayangannya, ia menjelaskan.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Musirawas Subrata mengatakan, arah kiblat itu bisa saja bergeser akibat perubahan alam, namun pemerintah secepatnya menyesuaikan pada setiap daerah.

"Khusus di Kabupaten Musirawas, kita masih dikoordinasikan dulu dengan Kemenag Provinsi Sumsel dan pusat," ujarnya.