Praktisi: Arah kiblat masjid di Padang menyimpang

id masjid, mushola, ibadah

Praktisi: Arah kiblat masjid di Padang menyimpang

Ilustrasi. (Foto antarasumsel.com/Yudi Abdullah/12)

.....dari 200 masjid dan mushala yang diteliti hanya sekitar 30 rumah ibadah yang ditemukan arah kiblatnya tepat"
Padang (ANTARA Sumsel) - Praktisi hisab dan rukyat Muhammadiyah Sumatera Barat Firdaus AN mengemukakan  sejumlah masjid dan mushala  yang ada di Padang  mengalami penyimpangan arah  kiblat dari yang seharusnya.

Berdasarkan  penelitian yang dilakukan di Padang, dari 200 masjid dan mushala yang diteliti  hanya sekitar 30 rumah ibadah yang ditemukan arah kiblatnya tepat, kata Firdaus AN di Padang, Rabu.

Menurut dia, arah kiblat yang tepat untuk kota Padang adalah posisi 65,3 derajat dari utara ke barat dan 24,7 derajat  dari barat kearah kiblat.

Namun, berdasarkan temuan di lapangan penyimpangan arah kiblat  mulai dari 1  hingga 40 derajat sehingga ketika shalat tidak lagi tepat menghadap ke arah Kabah yang berada di Masjidil Haram Mekkah, kata dia.

Berdasarkan perhitungan, jika arah kiblat menyimpang satu derajat saja di Padang, maka akan terjadi pergeseran dari Kabah sejauh 120 kilometer dan jika penyimpangannya mencapai 40 derajat maka kiblat akan menghadap melampaui Afrika Selatan.

Ia menjelaskan,  terjadinya penyimpangan arah kiblat disebabkan oleh beberapa faktor  dimana jika  hal ini terus dibiarkan maka arah menghadap  shalat tidak lagi  ke Kabah.

Penyebab pertama , menurutnya selama ini pemahaman yang berkembang di Padang arah kiblat selalu menghadap ke barat.

Hal ini keliru karena yang benar, arah kiblat posisinya 24 derajat ke barat, kata dia yang juga  merupakan anggota Badan Hisab dan Rukyat Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumbar.

Kemudian, ada yang mematok arah kiblat mengacu kepada posisi matahari terbenam, padahal posisi matahari terbenam selalu mengalami pergeseran setiap hari.

Berikutnya, ada yang menentukan arah kiblat menggunakan kompas yang dijual di Mekkah. Padahal kompas yang dijual di Mekkah tidak dibuat oleh warga setempat, lanjut dia.

Ia mengatakan, jika menetapkan arah kiblat menggunakan kompas yang dijual di Mekkah  maka akan menunjukan arah 80 derajat, sementara yang benar adalah 72,5 derajat.

Lalu, ada pengurus masjid dan mushala yang arah kiblatnya tidak tepat akibat dihukum oleh tanah dan bangunan serta ada yang menetapkan kiblat hanya berdasarkan musyawarah tanpa menggunakan metode yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Sebelumnya, menyikapi hal itu Kantor Kementerian Agama wilayah Sumatera Barat mendirikan tugu standar arah  kiblat di halaman kantor tersebut pada  sebagai pedoman dan patokan arah kiblat yang benar Sumbar.

Pemancangan perdana dilakukan langsung oleh Kepala  Kantor Kementerian Agama wilayah Sumatera Barat Ismail Usman pada Selasa (29/5)   pukul  16.18 WIB  dengan mempedomani arah bayangan benda yang menghadap ke posisi matahari.

Menurut Ismail, pada pukul 16.18 WIB posisi matahari tepat berada di atas Kabah atau disebut Rasydul Qiblat sehingga bayangan tugu tersebut dapat menjadi standar pedoman arah kiblat.

Berdasarkan pengukuran yang dilakukan maka ditetapkan arah kiblat untuk Sumatera Barat berada pada posisi titik ordinat utara ke barat  65 derajat 18  menit 47,54  detik  dan dari barat ke utara pada  24 derajat , 41 menit 12,46 detik.

Dengan adanya tugu standar arah kiblat diharapkan tidak ada lagi sengketa dan perdebatan tentang arah kiblat di Sumatera Barat, kata dia.