Palembang (ANTARA Sumsel) - Pengamat Politik dari Universitas Sriwijaya Palembang Joko Siswanto mengatakan, memilih golongan putih atau tidak memilih dalam pemilihan kepala daerah karena masyarakat sudah jenuh.
Itu merupakan salah satu penyebab terjadinya masyarakat tidak menggunakan hak suaranya, kata Joko kepada wartawan usai berbicara pada seminar politik antisipasi Golongan putih (Golput) yang diselenggarakan forum wartawan Sumsel di Palembang, Minggu.
Bedasarkan pengamatan, kata dia, umumnya masyarakat tidak memilih itu karena mereka sudah kecewa atas pemilihan yang telah dilakukan sebelumnya.
Selain itu mereka kurang kondusif terhadap politik yang terjadi pada saat itu.
Apalagi sekarang ini melihat hasil pemilihan kepala daerah Kota Palembang, sehingga kekecewaan masyarakat untuk menggunakan hak suaranya bisa saja terjadi.
Umumnya kelompok yang tidak menggunakan hak suara itu antara umur 22 tahun hingga 31 tahun atau telah memilih sebelumnya.
Sementara pemilih pemula umumnya masih semangat untuk menggunakan hak pilih dalam pelaksanaan pilkada.
Namun, itu baru pengamatan dan secara ilmiah pihaknya belum meneliti.
Ia mengatakan, upaya yang perlu dilakukan agar masyarakat tetap berpartisipasi dalam menggunakan haknya pada pesta demokrasi mendatang antara lain melaksanakan sosialisasi.
Jadi disini peran media sangat utama dalam memberikan pengertian kepada seluruh lapisan masayarakat, katanya.
Selain itu media harus berimbang dalam memberitakan pasangan calon yang akan maju pada pemilihan kepala daerah nanti.
Bila itu terus dilaksanakan, mudah-mudahan pelaksanaan pilkada berjalan sukses dan pemilih semakin banyak untuk berpatisipasi.
Ia berharap, masyarakat menggunakan hak pilihnya pada pemilihan kepala daerah calon gubernur-wakil gubernur 6 Juni 2013, karena itu akan berpengaruh terhadap pemimpin nanti.
Berdasarkan data, daftar mata pilih di Sumsel untuk pemilihan gubernur nanti tercatat 5,8 juta. orang dari total 8 juta penduduk Sumatera Selatan.
Sementara calon gubernur yang akan maju pada Pilkada mendatang yakni pasangan Eddy Santana Putra-Harnojoyo, Herman Deru-Maphilinda, Iskandar Hasan-Hafiz Tohir, dan pasangan Alex Noerdin-Ishak Mekki.
Berita Terkait
Indonesia jadi juara umum ISSF Grand Prix Rifle/Pistol
Kamis, 17 Februari 2022 15:04 Wib
Buronan penganiaya Kanit Reskrim Polsek Utan dinyatakan meninggal
Senin, 13 Juli 2020 12:18 Wib
Polisi sebar foto seorang residivis aniaya Ipda Uji Siswanto hingga meninggal
Sabtu, 11 Juli 2020 10:35 Wib
Memaknai maraknya serangan lanun
Rabu, 19 Februari 2020 10:08 Wib
Danrem: Keikutsertaan TNI dalam penanggulangan bencana dibutuhkan
Jumat, 30 November 2018 13:11 Wib
Prajurit Kostrad periksa kesehatan
Rabu, 12 September 2018 13:03 Wib
Publikasi riset kesehatan dasar ditargetkan selesai September
Sabtu, 16 Juni 2018 22:47 Wib
Dua warga Lampung timur terluka akibat puting beliung
Senin, 12 Februari 2018 10:01 Wib