Wamenag: Jangan malu ikuti jejak Uje

id uje, wamenag, ustadz bukhori meninggal, ustadz tabrakan

Wamenag: Jangan malu ikuti jejak Uje

Ustadz Jeffry al Buchory. (Foto Antarasumsel.com/12/Feny Selly/I016)

....Uje sebagai sosok seorang ayah yang memberi perhatian kepada anak-anak dan juga memberi perlindungan kepada seluruh anggota keluarganya....
Jakarta (ANTARA Sumsel) - Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar mengaakan, generasi muda sekarang tidak perlu malu mengikuti jejak almarhum ustadz Uje, sapaan akrab Buhori, yang meninggal pada Jumat dinihari akibat kecelakaan.

Uji adalah ustadz multitalenta, karena dia selain sebagai artis, seniman, qori juga mampu bergaul mulai dari lapisan atas hingga "akar rumput".

Karena itu, jika generasi muda memiliki kemampuan, apakah sebagai pebisnis atau artis maka tidak perlu malu untuk menjadi ustadz, kata Nasaruddin Umar ketika dimintai komentarnya terkait dengan meninggalnya ustadz Uje.

Ustaz Jeffry Al Buchori alias Uje meninggal di Rumah Sakit Pondok Indah, Jumat (26/4) pukul 02.00 WIB. Uje menghembuskan napas terakhir akibat kasus kecelakaan di bundaran Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Keterangan dari Kasat Lantas Polresto Jakarta Selatan AKBP Hindarso mengatakan, meninggal dengan kecelakaan tunggal di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, tepatnya di Jalan Gedong Hi jau saat mengendarai motor Ninja Kawasaki E650 bernomor B 3590 SGQ.

Hindarso mengatakan, korban datang dari arah barat menuju timur, sesampai di Rumah No. 17 kawasan Pondok Indah, korban menabrak pohon palem. Korban sempat dibawa ke RS Pondok Indah, namun nyawanya tidak tertolong.

"Korban bawa motor besar," katanya.

                                      Miliki karakter
Mengomentari meninggalnya Uje, Wakil Menteri Agama ini menjelaskan, dirinya sangat terkejut mendengar meninggalnya Uje. Dia melihat sosok ustadz itu adalah ustadz yang memiliki karakter.

"Kita berharap di masa datang tumbuh generasi baru yang memiliki karakter, tidak minder dan mampu bergaul dengan siapa pun," ia menjelaskan.

Karena kemampuan yang serba "plus" itu, lanjut Nasaruddin, maka Uje mampu memberi pencerahan kepada kalangan anak muda. Terlepas dari sejarah masa lalu dari Uje sendiri, sejak terjun sebagai mubalig, pesan dakwahnya bisa keras kadang bisa lembut. Hal ini yang jarang dimiliki oleh ustadz lainnya karena ia benar-benar tampil dengan diri pribadi yang sejatinya.

Untuk itu ia berharap generasi muda dapat memetik nilai-nilai positif yang ada pada diri Uje. Generasi muda jangan malu tampil sebagai mubalig, apakah yang bersangkutan berlatar-belakang sebagai pebisnis atau pun artis.

Dan sosok Uje, lanjut Wakil Menteri Agama ini, tergolong artis yang tak pernah dililit persoalan rumah tangga seperti kebanyakan artis lain. Publik pun melihat Uje sebagai sosok seorang ayah yang memberi perhatian kepada anak-anak dan juga memberi perlindungan kepada seluruh anggota keluarganya.

"Uje memang dakwahnya kadang keras dan kadang lembut. Tapi, ia sanggup bergaul dengan lapisan atas dan bawah. Karena itu, ia juga oleh publik dijuluki sebagai ustadz gaul," kata Nasaruddin Umar.

Selamat jalan Uje.  Innalillahi Wa inna ilaihi Rojiun.