Rupiah menguat di tengah revisi ekonomi global

id rupiah, menguat, revisi, ekonomi global, tumbuh

Rupiah menguat di tengah revisi ekonomi global

Uang rupiah kertas pecahan Rp100.000. (FOTO antarasumsel.com/12)

...IMF tetap memproyeksikan ekonomi Indonesia bisa tumbuh sebesar antara enam persen-6,3 persen untuk tahun 2013 dengan faktor utama masih tingginya permintaan domestik...
Jakarta (ANTARA Sumsel) - Nilai tukar rupiah menguat sebesar delapan poin terhadap dolar AS pada Kamis pagi di tengah revisi pertumbuhan ekonomi global oleh lembaga dana moneter internasional (IMF).
       
Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi bergerak menguat sebesar delapan poin menjadi Rp9.708 dibanding posisi sebelumnya Rp9.716 per dolar AS.
        
Ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih di Jakarta, Kamis mengatakan rupiah masih bergerak stabil di tengah revisi pertumbuhan ekonomi global dari 3,5 persen menjadi 3,2 persen.
       
"Revisi proyeksi ekonomi global itu mengindikasikan pemulihan ekonomi yang belum stabil kendati beberapa data ekonomi mencatat perbaikan," katanya.
        
Sementara, lanjut Lana, IMF tetap memproyeksikan ekonomi Indonesia bisa tumbuh sebesar antara enam persen-6,3 persen untuk tahun 2013 dengan faktor utama masih tingginya permintaan domestik.
        
"Kendati ada rencana pemerintah menaikkan harga BBM subsidi untuk mobil plat hitam, kisaran target pertumbuhan ekonomi domestik masih bisa dicapai," kata dia.
        
Menurut dia, masih tingginya perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk Indonesia, menjadi dukungan faktor fundamental ekonomi.
        
Ia menambahkan sektor-sektor berbasis domestik dengan mengandalkan penduduk masih akan tumbuh kuat seperti sektor konstruksi, sektor perdagangan, hotel, dan restoran, sektor transportasi dan komunikasi, sektor perbankan dan sektor jasa.
     
Analis Trust Securities, Reza Priyambada menambahkan adanya rencana kenaikan BBM yang dperkirakan meningkatkan laju inflasi diekspektasikan oleh pelaku pasar bahwa BI akan segera menyesuaikan level BI rate dari yang ada saat ini.
        
"Dan rupiah akan bergerak sesuai dengan kondisi fundamental ekonomi domestik," kata dia.