Mahasiswa Unsri jadi duta "GenRe"

id duta, duta genre

Mahasiswa Unsri jadi duta "GenRe"

Duta Generasi Berencana "GenRe" 2013 Nova Nur Asih dan Robby Prasetyo berfoto dengan Kepala Perwakilan BKKBN Sumsel Sri Rahayu, di Palembang, Kamis (11/4). (Foto Antarasumsel.com/13/Doly Rosana/Aw)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Mahasiswa Universitas Sriwijaya Nova Nur Asih dan Robby Prasetyo terpilih menjadi duta Generasi Berencana "GenRe" Provinsi Sumatera Selatan tahun 2013, setelah menyingkirkan 63 orang kontestan lainnya dalam proses seleksi di Palembang, 10-11 April.

"Setelah memenangkan ajang tingkat provinsi, maka Nova dan Robby akan mewakili Sumsel pada kompetisi duta GenRe tingkat nasional pada Mei mendatang," kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Sumsel Sri Rahayu seusai memberikan penghargaan kepada pemenang dengan disaksikan Asisten III Pemerintah Provinsi Sumsel Ahmad Najib.

Ia mengharapkan, para duta Generasi Berencana "GenRe" yang merupakan mahasiswa pilihan ini mampu menjadi ujung tombak pencegahan pernikahan pada usia dini (di bawah 25 tahun).

"Jumlah pernikahan dikalangan remaja (15-20 tahun) demikian mengkhawatirkan saat ini, bahkan untuk beberapa daerah di Sumsel mencapai 30 persen. Diharapkan duta "GenRe" dapat memberikan pengertian kepada lingkungannya mengenai pentingnya merencanakan suatu keluarga agar menghasilkan anak dan keturunan lebih berkualitas," katanya.

Ia menambahkan, BKKBN menggelar kegiatan itu tercatat untuk kali keempat, dilatari permasalahan remaja yang demikian komplek saat ini diantaranya rentan terhadap perkawinan usia muda (di bawah 25 tahun), penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang, sex bebas, serta berujung pada terinfeksi HIV/AIDS.

"Para duta ini diharapkan menjadi figur motivator sekaligus ikon di kalangan mahasiswa karena dapat bertindak sebagai layaknya teman sendiri. Kondisi ini jelas berbeda jika dibandingkan berkomunikasi dengan orangtua karena kerap kali terdapat batasan," ujarnya.

Selain memberdayakan para duta "GenRe", BKKBN juga mengembangkan Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (PIK-M) yang menjadi sarana promosi program Keluarga Berencana di kalangan kampus seperti di Universitas Sriwijaya, Universitas Muhamadyah Palembang, dan Politeknik Sriwijaya.

Sementara, Robby yang tercatat sebagai mahasiswa semester empat Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Sriwijaya, mengatakan siap mengemban tugas sebagai duta "GenRe" dengan menjadi motivator bagi teman sebaya untuk memiliki kehidupan terencana.

"Meski baru berusia 21 tahun tapi saya sudah memiliki rencana akan menikah pada usia 27 tahun, dan memiliki istri usianya sekitar 25 tahun. Hal-hal seperti ini diantaranya yang akan disampaikan kepada teman-teman," kata Robby.

Senada, Nova Nur Asih yang mengenyam pendidikan di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Unsri ini juga memiliki rencana serupa dengan Robby.

"Saya mau menikah pada usia di atas 25 tahun dengan pria yang sudah memiliki kemapanan secara ekonomi, dengan begitu kehidupan saya akan lebih terencana dan tidak rentan terhadap perceraian. Selain itu, pada usia matang tentunya akan lebih siap untuk mengandung dan melahirkan anak," katanya.

Kompetisi pemilihan duta GenRe itu juga menempatkan juara II yakni Tiara Permata Sari (Unsri) dan M Hafiz Pasemah (Politeknik Negeri Sriwijaya), juara III Vinna Noya S (Unsri) dan M Redho Aditya Putra (Politeknik Negeri Sriwijaya), serta juara Harapan I dan II termasuk juara favorit.

"Penilaian dititikberatkan kepada pemahaman terhadap substansi materi program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB), penampilan dalam menyajikan materi, pengetahuan umum, kemampuan berkomunikasi dengan Bahasa Inggris, serta etika berprilaku. Penilaian dilakukan secara adil karena menggunakan suara dari lima juri," kata anggota tim juri Ichan.

Sementara ini, BKKBN Sumsel gencar menurunkan angka Total Fertility Rate (TFR) Sumsel yang masih diatas rata-rata nasional yakni 2,8 (dalam 10 orang wanita usia subur terdapat 28 orang anak yang dilahirkan) berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012. Sementara, target pada 2013 yakni kembali ke angka awal yakni 2,7.

Kesadaran generasi muda untuk menghindari pernikahan usia dini diharapkan menekan laju pertumbuhan penduduk yang pergerakannya cukup mengkhawatirkan dalam beberapa tahun terakhir berdasarkan hasil SDKI 2012.