Pertamina: penyaluran gas elpiji perlu pengawasan

id gas, gas elpiji 3 kg

Pertamina: penyaluran gas elpiji perlu pengawasan

Gas elpiji 3 kilogram (FOTO ANTARA)

Palembang (ANTARA Sumsel) - PT Pertamina UPMS II Sumatera Selatan menegaskan dalam penyaluran liquified petroleum gas atau gas elpiji isi 3 kilogram perlu pengawasan ketat, sebagai upaya mempersempit peluang sektor industri menggunakan bahan bakar gas bersubsidi tersebut.

Asisten Manajer Humas Pertamina UPMS II Sumsel Robert M.V.D. usai rapat di Palembang, Jumat, mengatakan bahwa pihaknya menemukan elpiji 3 kg digunakan sektor industri dan pelaku usaha lainnya.

Karena bahan bakar gas bersubsidi itu khusus untuk kebutuhan rumah tangga, dia memandang perlu semua pihak melakukan pengawasan terhadap elpiji ukuran 3 kg agar meminimalkan tingkat penyalahgunaan di wilayah kerja Pertamina UPMS II Sumsel.

Memang, ujar dia, jatah gas 3 kg bagi Sumsel pada tahun 2013 mengalami penurunan dibanding kuota tahun lalu. Pada tahun 2012, jatah Sumsel sebanyak 135.000 tabung ukuran 3 kg, sementara 2013 hanya 133.000 tabung.

"Hal itu sering dimanfaatkan orang tidak bertanggung jawab dengan menaikkan harga," ujarnya.

Untuk mengantisipasi agar harga kembali stabil, pihaknya menambah stok gas langsung kepada masyarakat, terutama di daerah yang banyak membutuhkan.

"Kemarin, kami menambah 560 tabung untuk mengantisipasi harga gas itu," katanya.

Penambahan itu, kata dia, dilaksanakan selama seminggu supaya kebutuhan gas bagi masyarakat dapat terpenuhi secara lancar.

Kepala Biro Perekonomian Sumsel H. Muhar Lakoni mengatakan bahwa pihaknya terus mengantisipasi agar harga gas di daerahnya tetap stabil.

Pemerintah akan membentuk tim untuk memantau dan mengatur gas bersubsidi tersebut, tambah dia.