Gajah Sumatera terancam punah

id gajah sumatera, gajah sumatera terancam punah

Gajah Sumatera terancam punah

Gajah Sumatera (Foto Antarasumsel.com/Awi)

Jambi (ANTARA Sumsel) - Populasi gajah Sumatera, khususnya di Provinsi Jambi, terancam punah akibat penyempitan kawasan hutan di daerah itu, ujar Ketua Perhipunan Hijau Jambi, Feri Irawan, di Jambi, Rabu.

"Salah satu contoh adalah di kawasan hutan Spintun, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun semakin berkurang. Habitat gajah Sumatra di daerah ini hanya bersisa 14 ekor saja," katanya.

Menurut dia, berkurangnya habitat gajah Sumatra di Provinsi Jambi pada umumnya akibat penyempitan kawasan hutan.

"Berdasarkan hasil penelitian kami dalam beberapa bulan terakhir di kawasan hutan yang berada di Kabupaten Sarolangun, populasi gajah di daerah ini semakin punah. Penyebabnya utamanya adalah aktivitas pembukaan lahan untuk perkebunan secara besar besaran," jelasnya.

Ia menjelaskan, di Kabupaten Sarolangun dibuka izin pengelolaan hutan produksi (HP) oleh salah satu perusahaan perkebunan di daerah itu seluas 10.500 hektare. Sementara, hutan Spintun seluas kurang lebih 3.000 hektare justru berada dikawasan HP tersebut.

"Hutan Spintun sebagai kawasan hutan adat yang didiami beberapa satwa salah satunya gajah tentunya terancam akibat pembukaan HP tersebut. Belum lagi potensi konflik dengan masyarakat petani, karena dikawasan itu juga ada lahan masyarakat seluas kurang lebih seribu hektar," ujarnya lagi.

Lebih lanjut, ia mengatakan, kawasan hutan adat merupakan salah satu kawasan yang tidak boleh dibuka untuk usaha perkebunan oleh perusahaan. Akibatnya, kondisi habitat satwa salah satunya gajah Sumatra menjadi terancam.

Sementara itu, Syafrizal alias Acong, Ketua Tim Peneliti gajah di Kabupaten Sarolangun menyatakan, dari hasil survey pergerakan gajah dengan metode melihat kotoran dan jejak hingga 25 Mei 2012, terindikasi kawasan gajah masuk dikawasan pedesaan.

"Kondisi ini memperlihatkan adanya daya dukung kawasan habitat gajah semakin berkurang. Kondisi ini juga memicu adanya konflik gajah dengan masyarakat," ujarnya.

Untuk itu, ia berharap, konsensi kawasan hutan oleh perusahaan disekitar kawasan Hutan Spintun harus dihentikan. Mengingat, jarak kelompok gajah dengan kawan izin HP oleh perusahaan di daerah itu hanya berjarak sekitar 1,2 kilometer saja. (ANT)