Orang utan jalani operasi pembusukan telinga

id orangutan, orang utan, jalani operasi orang utan

Orang utan jalani operasi pembusukan telinga

Orangutan (FOTO ANTARA)

Pati  (ANTARA Sumsel) - Ketua Program Konservasi Eksekutif Centre for Orangutan Protection (COP), Dani Indiarto, mengungkapkan orang utan hasil penyitaan dari seorang warga di Desa Gembong, Kabupaten Pati, Jateng, segera dioperasi.

"Pasalnya, dari telinga sebelah kirinya mengalami pembusukan yang ditandai dengan keluarnya cairan kental," ujarnya, ditemui usai proses evakuasi orang utan dari pemiliknya di Desa Gembong, Kecamatan Gembong, Pati, Jumat.

Ia mengatakan, operasi bedah akan diupayakan Jumat malam ini juga di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Surakarta, karena perawatan medis merupakan langkah pertama yang harus ditempuh.

Bahkan, katanya, tim medis sudah siap di TSTJ, hanya menunggu kedatangan orang utan tersebut.

"Saat ini, hanya TSTJ yang siap mendukung upaya penyelamatan orang utan tersebut karena kondisi kesehatannya cukup mengkhawatirkan," ujarnya.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng Johan Setiawan menambahkan, orang utan tersebut perlu pemeriksaan medis secara menyeluruh.

Selanjutnya, kata dia, satwa dilindungi tersebut akan menjalani masa karantina, karena nantinya harus dilepas ke alam bebas.

Sebelum dilepas, katanya, orang utan tersebut akan dibawa ke Kalimantan karena di provinsi tersebut terdapat sekolah khusus orang utan.

"Nantinya, orang utan tersebut akan mengikuti tahap rehabilitasi dan diajarkan untuk beradaptasi dengan perubahan hutan," ujarnya.

Setiap kelas, katanya, terdapat satu orang tua angkat yang akan melatih memanjat dan keterampilan lain sebagai bekal ketika dilepas ke alam liar.

Setelah menjalani masa rehabilitasi, katanya, akan menjalani masa evaluasi untuk memastikan orang utan tersebut sudah siap hidup mandiri atau belum.

"Target kami, orang utan tersebut bisa hidup di habitat aslinya. Jika tidak memungkinkan akan tetap berada di tempat konservasi orang utan," ujarnya. (ANT)