Harga premium eceran di Padang Rp10.000 per liter

id bbm, bbm eceran, harga premium eceran rp10.000

Harga premium eceran di Padang Rp10.000 per liter

Ilustrasi - Pedagang minyak eceran (FOTO antarasumsel.com/Feny Selly)

Padang (ANTARA Sumsel) - Harga premium eceran di Kota Padang kini mencapai Rp10.000 per liter akibat kelangkaan bahan bakar bersubsidi itu sejak Rabu (7/11).

Di Jalan Veteran dan Gajah Mada, misalnya, harga premium eceran mencapai Rp15.000 per botol air mineral bervolume 1,5 liter.

"Harganya Rp15.000, itu pun botolnya sudah penyok," kata Ari Prawira (24), salah seorang warga di Padang, Kamis.

Menurut dia, malasnya pengendara ikut antrean di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dimanfaatkan para pedagang eceran untuk melambungkan harga.

"Saya sempat terkejut dengan harga eceran ini karena lebih mahal dari pertamax, namun karena saya sangat butuh terpaksa saya beli," kata karyawan salah stau perusahaan swasta di Padang ini.

Pada hari-hari normal, harga satu liter premium eceran hanya sebesar Rp5.000. Langkanya BBM dan panjangnya antrean di SPBU dimanfaatkan pedagang untuk menaikkan harganya menjadi dua kali lipat.

Di kios penjualan BBM eceran di Jalan Veteran, premium dijual Rp12.000 per liter dan dikemas dalam satu botol air mineral berkapasitas 1,5 Liter.

Ketika ditanya mengapa harganya sampai begitu tinggi, pedagang hanya menjawab, "silakan saja antre di situ (SPBU, red)."

Antrean kendaraan untuk mengisi premium masih terjadi di sejumlah SPBU di Padang. Meski sudah ada pengumuman tidak diperbolehkan membeli dengan menggunakan jerigen, namun tidak sedikit warga yang dilayani petugas SPBU dengan membeli dalam jumlah banyak seperti di SPBU Gajah Mada, SPBU Ranah, SPBU Veteran, dan SPBU Jalan Juanda.

Terhentinya pasokan BBM sejumlah SPBU di Sumbar selama dua hari sejak Selasa (6/11) akibat aksi unjuk rasa para sopir truk pembawa BBM dari depot Pertamina di Kecamatan Bungus.

Ratusan sopir memblokir depot Pertamina yang menyebabkan terhentinya distribusi. Setelah dicapai kesepakatan antara Pertamina dan sopir, depot telah dioperasikan kembali sejak Rabu (7/11) malam. (ANT)