300 puisi lolos seleksi PPN IV

id seleksi Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) VI

Jambi (ANTARA Sumsel) - Sebanyak 300 puisi yang lolos dalam seleksi Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) VI Jambi oleh Dewan Kurator secara umum menghasilkan keberagaman, kata Direktur Eksekutif PPPN VI, Ramayani, di Jambi, Selasa.

Menurut dia, keberagaman itu di antaranya tema dan gaya estetik, keberagaman domisili penyair, keberagaman usia penyair, keberagaman entitas yang disebut sebagai Nusantara.

Dikatakannya, 300 puisi terpilih itu adalah yang terbaik dari hasil karya 213 penyair yang mengirimkan puisinya kepada panitia dalam helat akbar penyair tersebut. Seleksi atas 300 puisi itu berdasar atas pilihan objektif Dewan Kurator Pertemuan Penyair Nusantara VI (PPN VI).

"Jadi berdasarkan seleksi Dewan Kurator atas 300 puisi dari 213 penyair itu dijumpai keberagaman dalam banyak hal, dan ini sangat menggembirakan sekali," katanya.  

Menurut Ramayani, proses pengumpulan puisi dilakukan hingga batas akhir penerimaan 5 September. Dari sana tercatat hampir 3.000 puisi yang masuk ke panitia dan diteruskan kepada Dewan Kurator untuk dipilih menjadi tiga ratus puisi.

Dikatakan Ramayani yang juga perempuan penyair asal Jambi ini, tentu tidak mudah menilai puisi dengan tema, gaya estetik dan warna lokal yang beragam itu.

Sementara itu, Dewan Kurator Puisi yang menilai karya penyair itu, yakni Acep Zamzam Noor (Jawa Barat), Dimas Arika Mihardja (Jambi), dan Gus tf (Sumatera Barat).

"Mereka dituntut objektif sekaligus memiliki ketelitian yang tinggi dalam mengkuratori ribuan puisi tersebut," lanjutnya lagi.

Di antara 213 penyair lolos kurasi, tampak beberapa penyair yang telah lama malang-melintang di jagad kesusastraan, baik nasional maupun internasional.

Para penyair itu, di antaranya adalah Afrizal Malna, Nirwan Dewanto, Dorothea Rosa Herliany, Iman Budhi Santosa, Mardi Luhung, Ahmadun Yosi Herfanda, Ahda Imran, Iyut Fitra, Isbedy Stiawan ZS, Soni Farid Maulana, dan penyair muda berbakat lainnya di berbagi penjuru Tanah Air.

Dipaparkan Ramayani, selain memilih 213 panyair yang berhak mengikuti forum ini, Dewan Kesenian Jambi juga menghadirkan pemakalah utama sekaligus pemakalah pendamping yang terdiri dari sejumlah Negara peserta untuk seminar internasional.

"Mereka berasal dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei, Thailand, dan Philipina," lanjutnya.

Penentuan materi dan pemateri pada sesi tersebut telah melalui diskusi cukup panjang dan alot oleh Dewan Kurator makalah, yang terdiri dari Prof. Dr. Faruk (Yogyakarta), Dr. Maizar Karim (Jambi), dan Ahmadun Yosi Herfanda,M.Si (Jakarta) bersama Dewan Kesenian Jambi.

Ahmadun Yosi Herfanda, Kurator Puisi mengatakan, semoga seminar ini menghasilkan pemikiran bernas bagi pengembangan perpuisian Nusantara, tidak terkecuali bagi Jambi sebagai tuan rumah.

Guna mencapai target tersebut, Aswan Zahari mengatakan, DK-Jambi berusaha secara maksimal untuk mempersiapkan agenda yang berlansung pada tanggal 28-31 Desember 2012 ini, dan berharap kepada para Dosen, Guru, Mahasiswa dan siswa di Jambi dapat mengikuti sesi seminar internasional nanti.

"Karena di sinilah pemikiran-pemikiran cemerlang tentang kesusastraan di berbagai negara Asia Tenggara dapat dicerna sekaligus memperkaya pengetahuan sastra kita semua," ujarnya.
(KR-NF/F002)