98 pasang alumni UKP pecahkan rekor MURI

id Universitas Kristen Petra (UKP) Surabaya yang menikah dengan rekannya

Surabaya (ANTARA Sumsel) - Sebanyak 98 pasang alumni Universitas Kristen Petra (UKP) Surabaya yang menikah dengan rekannya sesama Jurusan Teknik Sipil memecahkan rekor MURI.

"Semuanya ada 210 pasang yang kami undang dalam temu alumni 1962-2007, tapi MURI hanya mencatat 98 pasang yang datang," kata koordinator 'Civil Home Coming' Ima Muljati ST MT M.Eng di Surabaya, Minggu.

Ia menjelaskan jumlahnya tidak mencapai 210 pasangan, karena banyak alumni yang di luar negeri. "Ada juga alumni yang ada di Surabaya, tapi pasangannya di luar negeri, sehingga tidak bisa datang bersama," tuturnya.

Sejak tahun 1962 hingga 2007, lanjutnya, terhimpun 7.000-an alumni Jurusan Teknik Sipil UKP dengan 15 persen perempuan dan 10 persen di antaranya dinikahi sesama Jurusan Teknik Sipil UKP sendiri.

"Namun, penghimpunan data alumni 1962-2007 itu bukan perkara mudah, karena data 'computerized' baru ada tahun 1985 ke atas, sedangkan data 1962-1985 sudah kabur catatannya," paparnya.

Ia mengaku panitia terbantu adanya seorang petugas administrasi di Jurusan Teknik Sipil UKP yang menyimpan data alumni dengan tulisan tangan, sehingga panitia memanfaatkan data manual itu.

"Data itu kami publikasikan dari mulut ke mulur, lalu ada juga lewat jejaring sosial, sehingga tercatat ribuan alumni dan bahkan ada 210 pasangan yang menikah sesama jurusan," tukasnya.

Temu alumni bertajuk "Civil Golden Jubilee 2012" (15 September 1962-2012) itu dimeriahkan dengan "The Benjamin Lumantarna (BL) Symposium on Structural Engineering and Construction Technology" pada 14 September.

"Saya bertemu istri saya karena dia tidak diterima di Kedokteran Universitas Brawijaya, lalu kuliah setahun di Teknik Sipil UKP, sebelum masuk Universitas Brawijaya lagi," kata Prof Benjamin Lumantarna.

Namun, kata Guru Besar Teknik Sipil pertama di Kopertis VII itu, kontak dirinya dengan "sang pacar" berlanjut terus, meski hanya surat dan bertemu setahun sekali, namun akhirnya mereka pun menikah.

"Saya kira ada tangan Tuhan yang mempertemukan kami, karena saya tidak akan mungkin bertemu istri bila dia tidak sempat setahun mengenyam pendidikan di Teknik Sipil sini (UKP). Saya memilih dia, meski di sini banyak mahasiswi Jurusan Sastra yang juga merupakan jurusan pertama di sini," katanya, tersenyum.

Selain simposium yang merupakan penghargaan untuk Prof Benjamin Lumantarna itu, temu alumni itu juga diramaikan dengan peluncuran buku berjudul "Dari Embongwungu ke Siwalankerto, Tak Penat Menggarami (50 Tahun UK Petra)" yang ditulis Ir Paulus Nugraha M.Eng MSc (mantan Rektor UKP).

Puncak acara adalah drama musikal 'Memorabilia Teknik Sipil' dari dekade 1960-an, 1970-an, 1980-an, 1990-an, hingga 2000-an, sekaligus pemecahan rekor MURI itu.
(ANT-E011/C004)