Iqbal-Evi dinobatkan jadi Bujang Gadis Sumsel

Palembang (ANTARA Sumsel) - Senin malam merupakan malam yang tidak terlupakan  bagi Ahmad Iqbal dan Evi  Erhidayat, karena pada malam itu keduanya berhasil dinobatkan sebagai Bujang Gadis Sumatera Selatan (BGSS) 2012 yang nantinya akan menjadi duta bagi pariwisata Sumatera Selatan.

Keduanya berhasil terpilih usai  menyisihkan peserta lain dan memikat dewan juri sejak masa karantina yang dimulai pada 5 September  di Asrama Haji, kata Toni Panggar Besi  Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel di Palembang, Selasa.

Sorak sorai pendukung masing- masing 16 pasangan yang menjadi utusan dari 10  kabupaten dan empat kota di Sumsel, dan khusus Kota Palembang mengutus dua pasangan.

Grand final malam itu menjaring 10 pasang pemenang yakni pasangan Bujang Gadis Sumsel, wakil satu, wakil dua BGS, Harapan 1, Harapan 2 dan Harapan 3, pemenang favorit, pemenang pershabatan, finalis berbakat, busana terbaik.

Menurut Toni Panggar Besi  Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel,tim juri dari berbagai kalangan ini dituntut mampu menguasi pengetahuan umum dan pariwisata serta penguasaan bahasa daerah serta bahasa Inggris.

"Pemilihan Bujang Gadis Sumsel yang digelar menjadi program kerja Disbudpar, tujuannya untuk  melestarikan nilai budaya sumsel, salah satunya tercermin dari  aneka warna busana adat yang dikenakan finalis," ujar Toni Panggarbesi, Kepala Disbudpar Sumsel kemarin (10/9).

Ia juga menambahkan banyak manfaat dengan dihelatnya Bujang Gadis Sumsel ini karena di ajang inilah bisa memperkenalkan Sumsel di tingkat nasional sampai dunia internasional. Para finalis juga diwajibkan untuk melakukan kunjungan ke obyek wisata yang ada di Palembang.

Wakil Gubernur Sumsel Eddy Yusuf,  yang turut hadir mengatakan ajang ini harus diapresiasi karena tidak semua anak muda sekarang ini yang mempunyai keinginan dan kemampuan visi ke depan untuk memahami kehidupan bermasyarakat yang salah satunya diperankan dalam Bujang Gadis.

Menurutnya  peserta diharapkan menjaga perilakunya sehingga menjadi cerminan bagi para generasi muda lainnya. Peran Bujang Gadis diingatkannya sangat besar karena bisa mendampingi anggota dalam ajang internasional yang digelar di Palembang seperti konferensi dunia melayu yang melibatkan sekitar 2.000 peserta dari 16 negara yang memiliki budaya melayu.(Fenny)