Museum PD II di Morotai dukung wisata Nostalgia

id morotai, museum pd II morotai

Museum PD II di Morotai dukung wisata Nostalgia

Salah satu bandara peninggalan PD II di Morotai (Foto pacificwrecks.com)

Ternate (ANTARA Sumsel) - Pembangunan museum Perang Dunia II (PD II) di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, memiliki banyak manfaat di antaranya mendukung program pemda setempat dalam mengembangkan wisata nostalgia.

Bupati Pulau Morotai, Rusli Sibua ketika dihubungi dari Daruba, Kamis, mengatakan bahwa Pemkab Pulau Morotai sejak beberapa tahun terakhir mengembangkan wisata nostalgia dengan sasaran peninggalan sejarah PD II di daerah itu.

Pemkab Pulau Morotai mengharapkan para veteran PD II dan keluarganya termasuk masyarakat dari negara yang pernah ambil bagian dalam PD II di Morotai, seperti Amerikat Serikat, Australia dan Jepang akan tertarik untuk datang ke Morotai melihat peninggalan PD II di daerah itu.

"Adanya pembangunan museum PD II di Morotai tentu diharapkan semakin mendorong mereka untuk datang ke Morotai, karena di museum itu akan ditampilkan berbagai peninggalan PD II, seperti pakaian tentara, alat perang dan berbagai dokumen," katanya.

Sebelum adanya museum PD II itu, Pemkab Pulau Morotai selama ini mengandalkan sejumlah peninggalan PD II yang masih tersisa di daerah itu sebagai daya tarik dalam program wisata nostalgia.

Objek wisata nostalgia itu antara lain bandara peninggalan Sekutu, puing-puing pesawat tempur dan kapal perang, serta Pulau Sum-Sum, tempat peristirahatan panglima Sekutu di Asia, Mc Artur.

Ia mengatakan, pembangunan museum PD II dengan anggaran lebih dari Rp1 miliar merupakan salah satu program pembangunan berbagai fasilitas publik dan infrastruktur di Morotai, menyusul adanya penyelenggaraan Sail Morotai di daerah itu tanggal 11-15 September 2012.

Museum yang merupakan satu-satunya di Indonesia khusus menyimpan peninggalan PD II tersebut, rencananya akan diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono serangkaian peresmian acara puncak Sail Morotai tanggal 15 September 2012.

Bupati mengatakan, di daerahnya juga telah dibangun monumen Trikora untuk menandai peran Morotai sebagai salah satu Pangkalan TNI saat merebut Papua dari Kolonial Belanda.
(ANT-L002)