Film "Perahu Kertas" tayang perdana di bioskop

id Perahu kertas, hanung bramantyo

Film "Perahu Kertas" tayang perdana di bioskop

Sutradara Hanung Bramantyo. (Foto Antarasumsel.com/Awi)

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Film "Perahu Kertas" tayang perdana di jaringan bioskop di seluruh Indonesia pada Kamis 16 Agustus 2012.

Menurut Promotion Manager Blitzcard jaringan bioskop Blitzmegaplex Nia Niken yang ditemui di Jakarta, "Perahu Kertas" mendapat tempat khusus dalam pemasaran, karena menjadi film yang ditunggu-tunggu, menyusul novelnya yang sukses di pasaran.

"Kami yakin bagi penggemar novelnya maupun pecinta film Indonesia penasaran dan ingin menonton film ini," katanya.

Oleh karena itu, sebagai salah satu jaringan bioskop yang memutar "Perahu Kertas", Blitzmegaplex menyediakan waktu menonton yang fleksibel mulai dari pukul 12.00 hingga 14.00 WIB, dan 17.00 sampai pukul 23.00 WIB, dengan lima auditorium dari sebelas yang dimiliki bioskop ini di Grand Indonesia, Jakarta.

"Hari ini bertepatan juga dengan hari pertama karyawan dan pekerja kantor libur Lebaran, jadi animonya tinggi," katanya.

Sementara itu, para penonton pun seperti tersihir saat menyaksikan film garapan Hanung Bramantyo tersebut.

Penonton kompak tertawa atau menangis pada adegan-adegan yang seperti disepakati bersama memainkan emosi mereka.

Seperti pada adegan ketika Kugy (Maudy Ayunda sebagai tokoh utama wanita) mengangkat dua telunjuknya di kepala seolah "antena neptunus" atau menangis saat Kugy merasa tak ada harapan atas cintanya kepada Keenan (Adipati Dolken, tokoh utama pria).

"Film ini berhasil mengaduk-aduk perasaan saya," kata Nida Ul'haq (20), salah satu penonton usai pemutaran film.

Senada dengan Nida, Ayu Kristanti (24) yang pernah membaca novelnya pun mengaku puas dan lega dengan versi layar peraknya.

"Kuggy seperti hidup, saya juga dulu membayangkan kalau Kuggy seperti sosok yang Maudy perankan," katanya.

Selain kedua tokoh utama yang diperankan oleh dua bintang muda Maudy Ayunda dan Adipati Dolken, film "Perahu Kertas" yang diadaptasi dari novel karya Dewi Lestari (Dee) itu juga melibatkan sutradara, Hanung Bramantyo, dan penulis novel sekaligus skenario, Dee, sebagai cameo.
(ANT/A060/M008)