Bongkar sindikat perdagangan organ tubuh harimau

Jambi (ANTARA Sumsel) - Pihak program Patroli Harimau Sumatera (PHS) Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) mengungkapkan di perlukan sinergi menyeluruh semua lapisan masyarakat untuk dapat meretas dan membongkar sindikat perdagangan organ tubuh harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae).

"Harus ada sinergi menyeluruh pada semua lapisan masyarakat jika ingin meretas apalagi membongkar sindikat perdagangan organ tubuh harimau Sumatera yang umumnya berlangsung di pasar gelap tersebut," kata petugas investigasi PHS-TNKS, Khairyadi Heri di Jambi, Jumat.  
    
Pasalnya, tambah dia, sekeras apapun upaya patroli yang digelar PHS-TNKS tetap saja hal itu hanya mampu menyentuh 3 level dari 6 level dari rantai perdagangan organ tubuh satwa khas Sumatera yang terancam kepunahan tersebut.
        
"Patroli PHS hanya mampu meretas level 1, 2 dan paling tinggi level 3, level 1 dan dua berupa pemburu dan agen penjual serta level 3 yang umumnya berupa pem-'backing' yang melibatkan oknum pejabat pemerintah maupun aparat sendiri, selebihnya yang level yang lebih tinggi lagi PHS tak bisa menjangkaunya," ungkapnya.
        
Dikatakan dia, pada level 1 dan 2 bekerja sendiri dengan berbagai faktor motivasi yang sangat pribadi sifatnya dan mereka cenderung tidak tahu mau kemana selanjutnya hasil kerja mereka itu akan disalurkan, mereka tidak tahu lagi siapa yang akan membeli karena umumnya level 4 dan seterusnya hanya mengutus agen untuk bertemu level 1, 2 dan 3 tersebut.
        
Pelaku pada level 1 dan 2 umumnya bekerja tanpa orinetasi yang jelas dan dipengharui oleh berbagai faktor seperti faktor ekonomi, faktor dendam dan faktor adanya konflik sosial dengan satwa.
        
"Organ tubuh harimau atau satwa lainnya yang berhasil mereka kumpulkan selanjutnya akan mereka diamkan sampai adanya calon peminat yang datang menawar, nah di sini lah agen atau calo atau orang kepercayaan dari mereka yang berada di level 4 dan seterusnya berperan," ujarnya.
        
Mereka, tambah dia, akan berhasil ditangkap namun dipastikan tak bisa membongkar siapa orang yang berada di atas mereka sebagai penadah sebenarnya karena umumnya mereka bekerja hanya dengan komunikasi melalui perantara telepon.
        
Karena itulah guna membongkar dalang yang bermian di level 4 dan seterusnya itu diperlukan keterlibatan pihak level atas berwajib juga, serta keterlibatan pejabat pemerintah tingkat atas seperti di kementerian bahkan presiden.
        
Dikatakannya berdasarkan dari informasi dari berbagai sumber yang bisa diakses, pasar gelap organ-organ tubuh harimau tersebut jaringannya bahkan sampai ke negara-negara tetangga seperti Malaysia, China, negara-negara Timur Tengah dan eropa.
        
Ditegaskannya yang diperdagangkan hampir semua dari organ tubuh harimau sumatera kecuali kotorannya, seperti Kulit, Daging, Tulang, Jantung, Taring, Kumis dan bulunya, dalam bentuk mentah maupun yang sudah di ofset atau diracik.(ANT/PSO-144)