Pangkas rambut "Abdul" favorit para diplomat

id pangkas rambut abdul, pangkas rambut diplomat

Pangkas rambut "Abdul" favorit para diplomat

Ilustrasi - Pangkas rambut (FOTO ANTARA)

Nama Abdul Karom (54)  cukup tenar di kalangan masyarakat Indonesia yang menetap di Kuala Lumpur, Malaysia, termasuk para diplomat yang sedang bertugas di Kedutaan Besar Republik Indonesia yang berlokasi di ibu kota negara jiran ini.

Pria kelahiran Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat, ini dikenal bukan sebagai karyawan ataupun mitra dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) tapi karena profesinya sebagai tukang pangkas rambut di kawasan Pasar Chow Kit, jalan Raja Alang, Kuala Lumpur.

Abdul mengaku memiliki pelanggan sejumlah diplomat yang bertugas di Malaysia, bahkan mantan duta besar RI di negara ini.

Ia mengisahkan beberapa nama duta besar yang menjadi pelanggan tetapnya adalah mantan dubes Ahmad Wayrabi (almarhum) dan Rusdiharjo (mantan dubes).

"Kalau ahmarhum Pak Wayrabi biasanya datang pada hari Jumat, sedangkan Pak Rusdiharjo, harinya tidak tentu tapi tetap rutin memangkas rambutnya di tempat saya," ungkap dia mengenang para pelanggannya pada beberapa tahun lalu itu.

Khusus untuk mantan dubes Da'i Bachtiar, dia mengaku juga pernah memangkas rambutnya yang dilakukan di kediaman dubes.

"Seorang ajudan Pak Da'i menelepon kami, katanya pak dubes akan datang pangkas rambut di kedai. Namun pada saat itu sedang ramai pengunjung yang juga mau pangkas rambut."

"Situasi tersebut saya sampaikan kepada ajudan dan akhirnya saya diantar  ke rumah tinggal Pak Da'i dan kemudian memangkas rambut bapak di rumahnya," demikian ceritanya.

Saat ini, sejumlah nama diplomat yang masih bertugas di KBRI KL juga kerap memangkas rambut ke kedai pak Abdul. Salah satunya adalah Suryana Sastradiredja, yang kini menjabat sebagai Kepala Bidang Penerangan, Sosial, Budaya KBRI KL.

"Saya cocok potong rambut di sini karena pangkasannya rapih. Apalagi setelah dipangkas ada ekstra pijat kepala dan badan sehingga badan terasa segar dan bebas dari rasa pegal-pegal," ungkapnya.

Menariknya lagi, jika sudah masuk ke tempat pangkas rambut milik pria kelahiran tahun 1958 ini akan terasa suasana  Jawa Barat karena tenaga kerja pemangkas rambut di sana berasal dari bumi Pasundan yang terkenal dengan keramahtamahannya.

Maka tidaklah heran jika senyum dan sapaan khas Sunda siap menyambut pelanggan di tempat potong rambut yang terletak di tengah-tengah kota Kuala Lumpur ini.

Dalam menjalankan bisnisnya itu, Pak Abdul dibantu oleh beberapa tukang pangkas rambut yang memang dibawa dari kampung halamannya di Tasikmalaya.

"Saya punya enam orang yang membantu usaha kedai pangkas rambut yaitu Nanang, Suryana, Suryadi dan pemangkas lainnya yang saling bergantian bila ada pelanggan yang datang untuk pangkas rambut," ungkap dia.

Kalau soal kemahiran mereka tentunya sudah tidak diragukan lagi. Pelanggan akan merasakan kepiawaian para anak buah Abdul yang semuanya juga masih sanak familinya dari kampung dan juga berprofesi sebagai tukang cukur rambut.

Meskipun sudah 24 tahun lebih Abdul menekuni profesinya sebagai pemangkas rambut, namun belum ada keinginan untuk pensiun.

Bahkan dalam waktu dekat ini, bapak tujuh orang anak dan seorang cucu ini sedang mempersiapkan pembukaan cabang baru di wilayah Rawang, Selangor.

Profesi pangkas rambut ini juga sudah mulai diikuti oleh anak sulungnya dan kini anaknya itu telah membuka kedai pangkas rambut sendiri di daerah Kajang, Selangor. Seperti pepatah lama "air cucuran atap akhirnya jatuh ke pelimbahan jua", jejak orang tua akan diikuti oleh anaknya.
(ANT-N004/Z002)