Komisi II DPRD Sumsel sidak pasar jelang puasa

Palembang (ANTARA Sumsel) - Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Selatan bersama instansi terkait melakukan sidak ke pasar tradisional di Palembang guna memantau harga sembilan bahan pokok menjelang bulan puasa yang tinggal beberapa hari lagi.

Komisi II DPRD Sumsel pada kesempatan itu mengharapkan kenaikan harga sembilan bahan pokok jangan terlalu memberatkan masyarakat.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) di sini perlu untuk melakukan langkah antisipasinya, kata Ketua Komisi II DPRD Sumsel Budiarto Marsul, saat melakukan sidak ke pasar di Kota Palembang, Senin (16/7).

"Kami berharap kepada Kepala Dinas Pasar dan Disperindag untuk melakukan langkah antisipasi, jangan sampai kenaikan harga sembako ini terlalu memberatkan masyarakat," katanya.

Menurut dia, dari hasil pantauan tersebut menunjukkan kenaikan harga sembako sekitar 5-8 persen, dan diharapkan tidak memicu gejolak di tengah-tengah masyarakat.

"Kami mengharapkan kepada pemerintah untuk dapat menekan laju kenaikan harga sembako itu," ujarnya.

Berkaitan perlu tidak dilakukan operasi pasar, ia menyatakan, pihak Disperindag tentunya mempunyai gambaran perlu melaksanakan operasi pasar atau pasar murah itu atau tidak.

Berdasarkan pantauan harga di Pasar Cinde Palembang, rata-rata sembako telah mengalami kenaikan harga, yakni gula pasir dari Rp11.500 per kilogram menjadi Rp13.500 per kilogram, harga daging Rp80.000 kilogram menjadi Rp85.000 perkilogramnya.

Kemudian ayam potong sebelumnya Rp28.000 per Kg menjadi Rp35.000/Kg.

"Kenaikan harga daging ayam itu sudah tiga minggu terakhir," kata salah seorang pedagang, Jum.

Selanjutnya harga beras, harga bawang dan kebutuhan pokok lainnya juga mengalami kenaikan mendekati bulan Ramadhan ini.

Sementara Kepala Disperindag Sumsel Nasrun Umar mengatakan, seperti yang disampaikan Ketua Komisi II DPRD Sumsel saat ini kenaikan harga sembako itu berkisar sampai delapan persen.

Menurut dia, kenaikan harga sembako itu berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, masih dalam tahapan relatif bisa dimengerti, mengingat momentum ini biasanya memang terjadi setahun sekali.

Namun, pihaknya juga akan melakukan tindakan setiap tahapan secara berkesinambungan, dan memberikan pengertian kepada distributor supaya menyalurkan sembako secara wajar dan dapat diterima masyarakat.

Ia menyatakan, rencananya pada Selasa (17/7), akan menggelar pasar murah untuk meringankan beban masyarakat berpenghasilan rendah di daerah ini.

Pasar murah itu direncanakan digelar di Pelabuhan 35 Ilir Palembang, nantinya juga akan ditindaklanjuti di 15 kabupaten dan kota lainnya di seluruh Sumatera Selatan, katanya. (Adv/susi)