Wakil Presiden: Jaga kerukunan manifestasi rasa syukur

id wapres, jaga kerukunan dan perdamaian, kerukunan

...Alhamdulillah negara kita sampai saat ini masih diselamatkan Allah SWT dari dampak gonjang-ganjing krisis dunia...
Ambon (ANTARA Sumsel) - Wakil Presiden Boediono menyatakan, menjaga kerukunan dan perdamaian merupakan suatu bentuk manifestasi rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Alhamdulillah negara kita sampai saat ini masih diselamatkan Allah SWT dari dampak gonjang-ganjing krisis dunia. Dan rasa bersyukur itu kita tunjukkan dengan sikap tolong-menolong serta menghindari konflik sosial," kata Wapres saat menutup Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-24 di Kota Ambon, Jumat malam.

Lebih lanjut Wapres mengatakan, Islam adalah agama yang damai dimana Al Quran juga mengamanatkan umat Muslim agar tidak melakukan hal yang mubazir dan merusak alam yang sudah dikaruniakan Tuhan.

"Al Quran dan sunah Rasul mengajarkan kita dalam situasi bagaimanapun kita umat Muslim diajarkan untuk tetap percaya diri. Kita sebagai bangsa bersama-sama pasti bisa mengatasi tantangan apapun. Marilah kita bersama menjaga rahmat Allah yang dilimpahkan kepada kita," tambah Wapres.

Al quran bagi umat Islam adalah pedoman, dan dalam kesempatan tersebut Wapres merujuk pada dua dari begitu banyak pedoman dalam Al Quran.

Pertama kemampuan untuk bersyukur atas berkat dan rahmat yang sudah dilimpahkan Allah SWT dan kedua kemampuan untuk tetap optimistis dan percaya diri dalam hal apapun.

"Dunia saat ini sedang mengalami krisis, Eropa dilanda krisis ekonomi, Afrika dilanda konflik dan negara adidaya Amerika Serikat ekonomi mandek dan tertatih-tatih, China, Brazil, Turki pertumbuhan ekonominya anjlok," kata Wapres.

Indonesia tentunya tidak terbebas dari dampak negatif krisis tersebut terutama bila gejolak itu berlanjut.

"Namun demikian kita harus bersyukur belajar dari pengalaman kita siap menghadapi tantangan," tambahnya.

Wapres berada di Ambon untuk menutup secara resmi MTQ Nasional XXIV, acara tersebut turut dihadiri Ibu Herawati Boediono, Menteri Agama Suryadharma Ali dan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri.(ANT-D016/Z002)